Sebelum ini, barangkali nama Adrian Yunan melulu diasosiasikan dengan Efek Rumah Kaca (ERK). Tetapi sejak Juni lalu, dengan ‘Sintas’ Adrian Yunan mampu menunjukkan identitasnya yang sama sekali jauh dari bayang-bayang ERK. Lepas sepenuhnya.
Setelah mengadakan beberapa showcase album, Sabtu (16/9) lalu Adrian bermain di Coffeewar Kemang, Jakarta Selatan. Nuansa coffee shop minimalis dengan hembusan angin malam menjadi latar yang tidak buruk juga buat menikmati materi Sintas.
Seluruh lagu Sintas dibawakan malam itu dengan apik dan penuh. Kalau ketika di ERK lagu-lagu buatan Adrian cenderung sendu dan penuh metafora seperti Sebelah Mata dan Nyala Tak Terperikan (Jingga), lagu-lagu Sintas justru cukup ceria dan simpel. Liriknya pun terasa lebih dewasa, membahas mengenai hal-hal kecil yang ada di sekitarnya. Mulai dari soal mainan dan mimpi anaknya, sampai acara komedi situasi.
Adrian tampil santai dengan memainkan gitar akustik. Celotehnya jenaka ketika menceritakan pengalamannya saat mengerjakan album ini. Permainannya pun cukup rapi, dengan tambahan detil-detil baru membawa napas segar untuk lagu-lagu Sintas.
Untuk kamu yang tidak sempat menyaksikan penampilan Adrian, bukanlah ide buruk untuk menantikan pentas Sintas yang berikutnya!
Sumber foto : vice.com
Baca Juga
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata
Yesss! Depok sukses menyelenggarakan kompetisi musik klasiknya yang pertama dalam sejarah. Sejarah itu telah tertorehkan hari Minggu, 6 Oktober 2024 di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, bersama