Gita Tunggal Crescendo (GTC) adalah sebuah grup paduan suara independen. Terbuka untuk umum bagi siapapun yang ingin ikutan belajar. Meski bermarkas di Depok, sebagai sebuah grup paduan suara, nama GTC sudah cukup dikenal kemana-mana.
GTC pada awalnya adalah sebuah paduan suara kepunyaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Depok. Mulai dibentuk sejak tahun 1996 oleh Zarni Fatma, salah satu guru di SMAN 1 Depok. Pertama kali dibentuk, grup paduan suara ini belum dinamai GTC, baru pada tahun 2000, ketika Daniel Reza Adriansyah yang juga adalah alumni SMAN 1 Depok dipanggil oleh Zarni untuk menjadi instruktur, nama GTC pun dipatenkan. “Mulai dari situ mulai kompak deh tuh,” kata Daniel saat diwawancarai di Gedung KITA Anak Negeri pada Senin (17/4) sore.
Periode 2000 sampai 2012 menjadi masa keemasan bagi GTC di SMAN 1 Depok. Piala demi piala berhasil mereka dapatkan. “Kayaknya dua belas tahun itu piala piala piala piala,” terang Daniel.
Pada 2012, Daniel kian melebarkan visinya. Menurut keterangannya, cukup banyak anak SMP yang mendaftar ke SMAN 1 Depok karena ingin masuk GTC. Untuk mewadahi keinginan ini secara maksimal, Daniel memutuskan untuk mengindependensikan GTC. “Gua emang pengen bikin sekolah sendiri,” jelasnya.
Perjuangan yang tak ringan pun dialami Daniel dkk. Setelah sekian tahun nyaman di bawah naungan institusi yang memberikan pendanaan, tempat latihan, dan keperluan-keperluan lainnya, kini mereka harus memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri. Untungnya, loyalitas dari anggota yang secara sukarela merogoh kocek mereka sendiri demi memenuhi kebutuhan bersama mampu membawa GTC melewati masa-masa transisi ini dengan baik. “Udah ada beberapa anak yang menganggep itu (GTC) tuh rumahnya. Jadi rumah kedua buat mereka. Udah kayak adek gua sendiri lah mereka, udah kayak keluarga.
Berbagai konser rutin GTC adakan. Animo masyarakat selalu tinggi di setiap konser mereka. “Kalau konser kita udah gak terlalu kendala,”
Melihat perkembangan GTC yang makin bagus kedepannya, Daniel berharap GTC dapat lebih diprefessionalkan, melalui kepemilikan akte dan kepengurusan administrasi yang lebih baik. “Gua butuh orang-orang yang bisa gua gaji untuk ngurusin yang kayak begituan (administrasi),” ujar Daniel.
Kini, GTC tengah bersiap-siap untuk memenuhi undangan konser dari Jerman pada tahun depan. Bagi kamu yang ingin terlibat dengan paduan suara super keren ini bisa datang ke langsung ke alamatnya di Jl. Komodo No. 24A Beji, Depok.
Sumber foto : https://www.facebook.com/GTC.Singers/
Baca Juga
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata
Yesss! Depok sukses menyelenggarakan kompetisi musik klasiknya yang pertama dalam sejarah. Sejarah itu telah tertorehkan hari Minggu, 6 Oktober 2024 di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, bersama