Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara santai untuk melepas penat sehabis beraktifitas seharian. Mendengar musik, menonton televisi, ataupun sekadar duduk-duduk. Di antara kegiatan tersebut, menggambar kerap kali menjadi pilihan yang paling asik. Selain melepas penat, menggambar juga melatih kecekatan tangan kita. Belum lagi, apabila hasil gambar kita bagus kita juga dapat mempublikasikannya sebagai sebuah karya.
Sekelompok pekerja asal Bandung yang suka menggambar dan kebetulan cukup mumet dengan rutinitas pekerjaannya di kantor, kemudian membentuk sebuah komunitas gambar yang dinamai ‘Sketsa Pulang Kerja’. Komunitas yang berkumpul tiap seminggu sekali di coffe shop ini berdiri sejak tahun 2016. Sketsa Pulang Kerja sudah memiliki basis di beberapa kota, seperti Depok, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. “Berdiri sejak 2016, foundernya orang Bandung,” terang Muhammad Iqomatul atau biasa dipanggil Iqo selaku salah satu anggota Sketsa Pulang Kerja saat diwawancarai melalui pesan chat pada Selasa (18/4) malam.
Komunitas ini dibentuk oleh Anita dan Reza. Dua orang ini kemudian mengajak teman-teman mereka yang gemar menggambar untuk ngumpul bareng sepulang kerja, melepas penat bersama. Hari Rabu pun dipilih sebagai hari dilaksanakannya acara karena berada di pertengahan minggu.
Meski awal perkembangannya dari lingkup teman-teman, Sketsa Pulang Kerja kemudian bisa diikuti oleh siapapun alias terbuka buat umum tanpa syarat. Kamu juga tidak perlu membayar apa-apa demi mengikuti komunitas ini, paling-paling hanya keluar uang kalau mau jajan-jajan di coffe shop tempat kegiatan berlangsung. “Kan awalnya emang orang-orang kantoran atau kerja yang ikut, tapi jadi semua kalangan bisa ikut, ada anak SMA-nya juga. Saya aja yang masih kuliah ikut,” ungkap Iqo sambil tertawa.
Iqo mengaku banyak manfaat yang ia dapat sejak mengikuti kegiatan Sketsa Pulang Kerja. “Yang pasti sih temen-temen baru dari background yang macem-macem, terus tahu gaya gambar mereka kayak gimana plus curi-curi ilmu dari yang gambarnya udah jago,” katanya. Dari segi gambar, Iqo juga merasakan ada peningkatan yang terjadi. “Jadi lumayan improved soalnya ada infus motivasi buat gambar terus,” sambung Iqo.
Sebagai anggota yang sudah merasakan manfaat dari kegiatan Sketsa Pulang Kerja, Iqo berharap kegiatan ini juga bisa diadakan di kota-kota lain. “Terus semoga yang dateng makin rame, dan mungkin semoga bisa bikin pameran gambar anggota Sketsa Pulang Kerja,” tutupnya malam itu.
Sumber foto : https://www.instagram.com/sketsapulangkerja/
Baca Juga
Teman-teman KITA, sebuah sumbangan ilmu yang sangat besar dan bermakna bagi dunia musik klasik Indonesia telah tiba, dan bukan dari seorang tokoh musik klasik. Sebuah esai tentang Tembang Puitik telah
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata