Endah n Rhesa, apasih yang terbersit di pikiran kalian ketika mendengar kata itu? Ya! grup musik yang hanya berisikan dua orang saja. Duo yang memiliki konsep Folk, Jazz, Blues, Rock and Roll dan Ballads dan memiliki aksi panggung yang unik dan sangat menghibur ini telah tampil di berbagai panggung dari gig hingga panggung besar. Aksi panggung yang ditampilkan sepasang suami-isteri ini sangat unik, mereka menampilkan kemesraannya di atas panggung. Mulai dari saling saut-menyaut dengan instrumen masing-masing sampai memainkan satu gitar berdua, Rhesa mengambil bagian senar atas dan Endah mengambil bagian bawah senar. Aksi panggung mereka menjadikan penonton terpukau sekaligus iri dengan kemesraan yang mereka tonton.
Grup duo yang digawangi Endah Widyastuti dan Rhesa Adityarama yang dibentuk sekitar tahun 2004 ini telah banyak menelurkan album seperti Nowhere to Go, Look What We’ve Found, Escape, dan Seluas Harapan. Penulis sendiri pertama kali melihat aksi panggung Endah n Rhesa pertama kali sekitar tahun 2010, dengan mengusung suasana intim antara penonton dan mereka saat itu penulis langsung jatuh hati terhadap lagu dan aksi panggung mereka.
Dikutip dari laman endahnrhesa.com, berawal di tahun 2003 awal mereka dipertemukan di sebuah grup musik yang mengusung tema rock. Setahun berselang, Endah ingin membangun citranya sebagai penyanyi solo dengan menggarap beberapa lagu dan membentuk sebuah mini album yang berisikan empat lagu yang kemudian direkam dan dipasarkan secara mandiri dan terbatas. Di salah satu lagu dari mini album tersebut Rhesa membantu mengisi bagian Bas yang kemudian menjadi perpaduan yang sangat apik antara vokal, gitar dan bas. Melihat hal tersebut akhirnya mereka mengusung grup duo yang berisikan vokal, gitar dan bas.
Alanis Morissete, Norah Jones, dan empat “John” yaitu John Mayer, John Butler, John Scofield dan John Frusciante merupakan beberapa musisi yang sangat mempengaruhi Endah dalam berkarya. Sedangkan Rhesa sangat dipengaruhi oleh Jack Johnson, Dave Matthews, James Taylor dan musisi-musisi Folk Ballad lainnya.
Mereka mulai dikenal banyak orang dengan album profesional perdana mereka, Nowhere to Go yang dinaungi oleh salah satu label ternama. Lagu-lagu di dalamnya mengusung tema tentang cerita keseharian, percintaan dan persahabatan. Seperti lagu dengan judul berikut, “I Don’t Remember”, “When You Love Someone”, dan “Living with Pirates”.
Sekitar tahun 2010 mereka merilis Look What We’ve Found yang terjual sekitar lebih dari 16.000 keping ini menjadi album kedua mereka yang membuat mereka semakin dikenal. Satu tahun berselang di tahun 2011 Endah n Rhesa mendapat penghargaan sebagai artis dengan penampilan terbaik dan produser album terbaik oleh Anugerah Musik Indonesia (AMI). Di tahun 2013 mereka berkesempatan tampil di Midem (Marche International du Disque et de l’Edition Musicale) Festival di Cannes, Perancis. Pengisi festival tersebut merupakan para musisi independen yang terpilih dari seluruh dunia. Setelah tampil di Festival Darwin Australia di tahun 2015 Endah n Rhesa merilis album dengan judul berbahasa Indonesia yaitu “Seluas Harapan” yang berisikan lagu-lagu yang mereka ciptakan antara tahun 2008 hingga 2015.
Tak hanya aktif di dunia musik saja, mereka juga aktif di dunia media sosial. Mereka memberikan tips, keseharian mereka dan sering meng-cover lagu-lagu dari musisi terkenal. Selain bermusik mereka juga membentuk sebuah cafe dekat tempat tinggal mereka, di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan. Cafe tersebut terlihat sangat nyaman dan sederhana. Tak jarang kalian bisa bertemu dan bercengkrama dengan Endah juga Rhesa yang sering nongkrong di cafe mereka sendiri. Selain menjadi tempat nongkrong, cafe mereka menjadi tempat berkumpulnya komunitas-komunitas.
Sumber : http://www.freemagz.com/
Baca Juga
Dyah Narwastu adalah salah satu guru musik yang cukup berpengaruh di kota Malang. Beliau telah membuka sekolah vokal Swara Narwastu School of Music dalam 1 dekade ini. Berikut ulasan tentang