KITA Anak Negeri memiliki banyak instruktur yang bertalenta dan berbakat. Salah satunya adalah Bagus Dwi Arinto sebagai instruktur drum yang juga lihai memainkan gamelan, bongo, gondang, rebana dan lain-lain. Pria yang pertama kali bermain drum ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama ini belajar dengan guru pribadi. Ia memilih drum atau perkusi karena alat musik tersebut memiliki suara eksotik dan memiliki karisma serta drum dapat diibaratkan sebagai jantung, penjaga tempo dan ritme di dalam musiknya.
Lulusan dari salah satu institut seni kenamaan di Jakarta ini menyukai berbagai jenis musik dari Etnik, Rock, hingga Jazz. Namun, ia lebih menyukai lagu dengan warna dan karakter yang khas.
Tahun 2009 merupakan titik awal memulai karir sebagai musisi profesional yang diawali dengan music scoring pada pagelaran teater yang berjudul “Negeri Di Atas Awan”. Sekian tahun menjalani profesi sebagai musisi profesional membuat Ia memiliki banyak trik untuk bermain drum. Berikut trik darinya untuk selalu semangat dalam berlatih drum yaitu :
- Selalu mempelajari hal baru, seperti bereksperimen dengan aransemen baru,
- Mendengarkan musik yang kita sukai lalu “mengulik” lagu tersebut,
- Membentuk pola pikir bahwa drum merupakan bagian hidup kita.
Selain mempunyai banyak tips dan trik mengenai drum, Ia memiliki banyak pengalaman dalam bermusik dan mengajar. Ia pernah berkesempatan bermain bersama seniman asal Australia bernama Stefanie and the Manic City dan Nuradi serta Lyn Malik di negara Singapura selama 6 bulan. Saat ini, pria yang pernah menjuarai festival band di bilangan Depok ini memiliki banyak grup musik beberapa namanya adalah Beauty Kill the Beast, Just Mint Tea, Rissing Sun, dan Drum Ensemble dari KITA Anak Negeri.
Baca Juga
Roket Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 telah lepas landas, 25 Agustus kemarin di Bogor, tepatnya di Harmoni Musik, Yamaha. Minggu depan 31 Agustus akan diadakan di Bandung, dan bulan September
Ada sesuatu yang istimewa di dunia musik klasik Indonesia saat perayaan 17 Agustus tahun ini. Wow, kita bangga sekali dengan Yonggi Fayden Cordias Purba, siswa piano KITA Anak Negeri. Kali
oleh Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Satu opera saya yang diproduksi secara bertahap adalah Saidjah & Adinda. Semua orang Indonesia tahu dong tentang kisah cinta ini,
Curhatan Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Nah, di Indonesia kita sering dengar frase itu kan? Sejak saya masih sekolah waktu remaja, orangtua saya bahkan bilang, bahwa
oleh Ananda Sukarlan, Ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Sepertinya dunia perpuisian dan tembang puitik semakin terkoneksi. Kemarin ada esai Emi Suy tentang karya saya yang bermula dari lagu