Siapa yang tak tahu Ringo Starr. Yap! Dia adalah penggebu drum dari grup musik legendaris The Beatles. Dengan nama asli sama persis dengan ayahnya, Richard Starkey, ia lahir pada 7 Juli 1940 di kota pelabuhan Liverpool. Hidup dengan keadaan kekurangan Ringo Starr mengalami hal buruk saat ia mulai menginjak umur tiga tahun, ayahnya meninggalkan keluarganya. Hal tersebut diperburuk saat mulai memasuki sekolah, ia menjadi sering sakit dan melewatkan banyak sekolah.
Awal karir bermusiknya, ia bermain perkusi di sebuah grup dengan gaya Skiffle. Melihat ketertarikannya pada musik, ayah tiri Ringo Starr membelikannya sebuah drum. Di akhir tahun 1950 ia bergabung dengan grup Rory Storm and the Hurricanes. Nama panggilan Ringo sendiri didapat dari ciri khasnya yang selalu memakai cincin yang dalam Bahasa Inggris berarti “Ring”. Sedangkan nama Starr berasal dari nama asli keluarga yaitu Starkey kemudian disingkat menjadi Star. Karena dirasa lebih cocok dengan nama Ringo dan beberapa kali ia sering “ditagih” melakukan solo drum dengan sebutan “Starr Time”.
Karirnya sebagai drummer The Beatles pada 1962 menggantikan drummer sebelumnya, Pete Best. Lagu “Love Me Do” dan “Please Please Me” membawa The Beatles ke puncak popularitas. Dengan menelurkan sejumlah album dan lagu-lagu yang hingga saat ini masih menjadi favorit kalangan pecinta musik nama Ringo Starr dan juga The Beatles menjadi legenda.
Terakhir, ia menelurkan sebuah album terbaru tahun 2015 “Postcards From Paradise.
Baca Juga
Tegang? Nggak sabar? Gelisah tapi excited? Dari KITA Anak Negeri juga mewakili dewan juri kita kak Ananda Sukarlan dan kak Gwynn Elizabeth Sutanto, kami hanya bisa bilang, “Semangat, teman-teman peserta
Roket Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 telah lepas landas, 25 Agustus kemarin di Bogor, tepatnya di Harmoni Musik, Yamaha. Minggu depan 31 Agustus akan diadakan di Bandung, dan bulan September
Ada sesuatu yang istimewa di dunia musik klasik Indonesia saat perayaan 17 Agustus tahun ini. Wow, kita bangga sekali dengan Yonggi Fayden Cordias Purba, siswa piano KITA Anak Negeri. Kali
oleh Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Satu opera saya yang diproduksi secara bertahap adalah Saidjah & Adinda. Semua orang Indonesia tahu dong tentang kisah cinta ini,
Curhatan Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Nah, di Indonesia kita sering dengar frase itu kan? Sejak saya masih sekolah waktu remaja, orangtua saya bahkan bilang, bahwa