Sobat KlasiKITA, hari Minggu 27 Agustus lalu, KITA menyaksikan langsung konser dari Piano & Co, sebuah sekolah musik pimpinan Angelica Liviana yang akrab disapa Kak Livi. Penampilan siswa Piano & Co. keren banget loh! Di sana memang mayoritas kelas untuk piano, tapi juga ada pengajar instrumen lain. Ada Kak Armiya Husein, pemain flute, yang menampilkan “Beau Soir” Claude Debussy dengan indah. Bintang tamu lainnya ada pianis Kak Joshua Lilipory menampilkan Sonata Scarlatti yang melankolis banget. Bintang tamu instrumen lain di Piano & Co. yaitu Diki Pradana Maramis (biola) dan Ade Sinata (cello) ikut tampil bersama Kak Livi menutup konser ini dengan menawan menampilkan Libertango dari Astor Piazzola (aransemen oleh Andreas Arianto untuk trio).

Penampilan paling keren adalah sewaktu Kak Livi tampil duet bersama siswanya, Aneira Mirahani Maheswari, membawakan Rondo for four hands Anton Diabelli. Di tengah penampilan, tiba-tiba Aneira berdiri dan menari balet bersama teman-temannya para penari balet cilik dari Marlupi Dance Academy, yaitu Tiffany Emanuella Tanugraha dan Sheravine Jhon, sementara Kak Livi lanjut mengiringi mereka sendirian. Asikkk!
Kemudian, surprise banget, Kak Livi tampil mengiringi soprano keren Alice Cahya Putri. Mereka mempersembahkan aria dari opera “Der Freischütz” karya Carl Maria von Weber. Aria tuh artinya semacam lagu yang diambil dari opera, gitu deh. Nah, yang ini judulnya “Kommt ein Schlanker Bursch gegangen” yang artinya ehhhmm… “Datanglah seorang lelaki muda langsing”, hehehe..
Ternyataaaa …. memang dunia itu sempit ya, Kak Alice dulu pernah belajar piano dengan Kak Livi! Tapi sekarang memang Kak Alice itu terkenal (banget)-nya sebagai soprano yang keren. Tahun 2021 ia jadi salah satu pemenang kompetisi Tembang Puitik Ananda Sukarlan (sekarang digabung menjadi Ananda Sukarlan Award). Bachelor of Music ia raih setelah mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah di Yong Siew Toh Conservatory of Music, National University of Singapore, Singapore. Kemudian Kak Alice dapat beasiswa penuh lagi untuk meraih Master of Music di University of Pécs di Hungaria. Sekarang ini ia tinggal di Singapura dan menjadi pengajar di Aureus Academy. Eh omong-omong, banyak ya aset-aset seniman kita yang berharga malah tinggal di Singapura? Anthony Hartono salah satunya. Sobat KlasiKITA inget kan artikel kita ini https://kitaanaknegeri.com/yuk-ikut-sebar-harapan/ ? Kita bahas yuk lain kali soal fenomena ini, tapi untuk sekarang, balik ke Kak Alice dulu!
Kak Alice ini memang segudang prestasinya. Kalau KITA tulis pasti kepanjangan, coba Sobat KlasiKITA cek https://www.alicecahyaputri.com/about. Eh iya, Kak Alice ini lama tinggal di Depok lho! Hahaha, bangga deh rasanya ada musisi keren dari Depok yang mendunia!
Sobat KlasiKITA. Nah, dalam waktu dekat Kak Alice bakal mengadakan konser di almamaternya, National University of Singapore tanggal 12 September nanti bersama rekannya Mervyn Lee. Programnya sangat spesifik, yaitu lagu-lagu yang bernuansa etnis. Ada dari Hungaria yaitu karya Bela Bartok, Zoltan Kodaly dan Gyorgy Ligeti, dan tentu dari Indonesia ia akan nyanyikan lagu Kak Ananda Sukarlan yang diciptakan berdasarkan penyair dari Nusa Tenggara Timur, tepatnya Umbu Landu Paranggi dan Mario F. Lawi. Kak Alice dan Kak Ananda memang pernah membuat video konser di Labuan Bajo, Pulau Komodo dan sekitarnya dengan lagu-lagu ini. Keren banget beneran! Visualnya, musiknya, puisinya. Kombinasi yang beneran bikin merinding! Cek aja https://www.youtube.com/watch?v=8wRD3nhEs4U&t=353s
Nah, KITA sempat ngerumpi sedikit nih dengan Kak Alice. Simak obrolan kita ya!
Kak Alice kan bermain piano juga (pernah ikut masterclass dengan Daniel Herscovitch dan mendapat peringkat 3 dalam kategori intermediate Indonesia Piano Competition 2014). Nah, hal apa sih yang paling menyenangkan dari bermain piano dan bernyanyi? Apa perbedaan yang Kak Alice rasakan sewaktu bermain piano dan bernyanyi?
Untuk saya, yang paling saya nikmati adalah tantangan dalam bermusik, baik saat saya melakukannya sendiri atau bersama dengan orang lain. Saya merasa senang dan rileks saat bermain musik. Melalui bernyanyi, saya bisa mengekspresikan perasaan saya, sementara bermain piano adalah cara untuk mengungkapkan emosi tanpa kata-kata.
Dari semua award & achievements yang Kak Alice pernah capai, mana yang paling unik dan berkesan? Bisa diceritakan keunikannya itu?
Semua award dan achievementsnya ada keunikannya masin-masing. Salah satu pengalaman unik yang tak terlupakan bagi saya adalah ketika saya meraih penghargaan dalam kompetisi Tembang Puitik Ananda Sukarlan pada tahun 2021. Saat itu, saya tenggelam dalam musik klasik dan sastra Indonesia dengan lebih dalam, yang membantu saya untuk lebih mengapresiasi puisi-puisi Indonesia. Pengalaman ini sangat spesial karena merupakan kesempatan pertama bagi saya untuk menggabungkan minat saya dalam musik dengan rasa cinta saya pada keindahan alam Indonesia, di mana goa, gunung dan laut yang spektakuler menjadi latar belakang, dan rumput, batu, dan air menjadi panggung saya dalam menyajikan karya-karya Kak Ananda yang saya kagumi.
Selain itu, saya juga mengalami pengalaman yang luar biasa dalam Kompetisi Opera Internasional Hans Gabor Belvedere 2022 di Latvia. Kompetisi ini melibatkan peserta dari seluruh dunia, dengan babak kualifikasi yang tersebar di berbagai negara (pada tahun tersebut, ada sekitar 800 peserta). Babak pertama diadakan di Latvia, di mana dari 800 peserta yang berhasil lolos ke babak pertama, hanya sekitar 120 peserta yang berhasil melanjutkan. Saya merasa sangat bersyukur karena berhasil mencapai babak semi-final bersama sekitar 50 peserta lainnya, dan ini memberi saya kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan penyanyi opera dari berbagai belahan dunia.
Apa cita-cita Kak Alice untuk dunia musik klasik di Indonesia?
Cita-cita saya adalah agar musik klasik dapat lebih dikenal dan diapresiasi di Indonesia. Meskipun musik klasik tidak sepopuler genre lain saat ini, saya percaya bahwa musik ini memberikan banyak manfaat dan dapat membantu mengembangkan karakter masyarakat Indonesia. Belajar musik dapat membantu menciptakan keseimbangan dalam hidup dan karakter.
Menurut Kak Alice, dalam menggeluti pendidikan musik apa yang harus paling diperhatikan oleh siswa dan orang tua siswa, tentunya selain rutin berlatih?
Selain berlatih secara rutin, konsistensi, komitmen, dan penetapan tujuan adalah hal yang sangat penting. Melalui belajar musik, seseorang dapat mengembangkan kebiasaan yang berkaitan dengan konsistensi, komitmen, dan mencapai tujuan yang diinginkan, hal ini berlaku dalam berbagai bidang.
Apakah Kak Alice berasal dari keluarga musisi? Bagaimana cerita awalnya Kak Alice belajar musik hingga akhirnya sepenuhnya menekuni dunia musik?
Sebenarnya, keluarga saya bukan berasal dari latar belakang musik. Saya adalah anggota pertama dalam keluarga saya yang memutuskan untuk mengejar musik secara lebih serius. Sejak kecil, keluarga saya selalu mendukung minat saya dalam musik, meskipun awalnya hanya sebagai hobi dan sebagai pelengkap pendidikan formal saya.
Awalnya, orangtua saya tidak sepenuhnya mendukung ide saya untuk mengejar musik secara profesional. Pada awalnya, saya kuliah Sastra Inggris di salah satu universitas negeri di Jakarta setelah lulus SMA. Namun, saya merasa itu bukan panggilan sejati saya. Kemudian, saya mencoba mendaftar ke universitas di Singapura dan berhasil mendapatkan beasiswa penuh. Akhirnya, orangtua saya mendukung penuh pilihan saya, dan hingga saat ini, mereka sangat mendukung apa yang saya lakukan dalam bidang musik.