Ferry Dewana adalah salah satu orang paling awal di Sekolah Musik KITA Anak Negeri. Pria yang sudah memasuki usia kepala tiga ini, merupakan single fighter di divisi Saxophone.
Langkah pertamanya ke dunia musik ia awali dari kursus privat gitar elektrik pada masa SMP. Hasrat ingin keren-kerenan layaknya anak cowok lain seusianya tak bisa ia bohongi. Meski sebenarnya di hati kecil sudah ada ketertarikan dengan saxophone, minat itu belum bisa ia wujudkan, sampai bertahun-tahun kemudian.
Beberapa kali membentuk band dengan azas keren-kerenan ala anak muda, Ferry tak lantas mendedikasikan seluruh waktunya saat itu untuk main musik. Ia kerja kantoran layaknya pria dewasa pada umumnya. Masa-masa vakum dari kegiatan bermusik pun tiba. Waktu luangnya ia isi dengan kegiatan-kegiatan berbasis hobi yang lain, seperti taekwondo misalnya.
Tahun 2002, barulah Ferry belajar saxophone secara serius. Ibarat cinta lama yang bersemi kembali, seluruh hasratnya ia tumpah ruahkan kesana. Saxophone terbukti menjadi komitmen terbesar Ferry dengan musik. Satu panggung ke panggung lain ia jalani selama bertahun kemudian. Bermain saxophone sudah jadi rutinitas sampingannya selain bekerja, meski harus pintar-pintar nyolong waktu.
Bukannya bosan dengan rutinitasnya dengan saxophone, Ferry malah makin tinggi komitmennya. Hal ini ia buktikan dengan resign-nya ia dari pekerjaannya pada 2009. Bergelut sebagai saxophonist full–time, Ferry juga mulai mencoba mentransmisikan pengetahuannya ke generasi penerus dengan mengajar. Hingga hari ini, ia bisa ditemui setiap hari Rabu di Gedung KITA Anak Negeri Rukan Pesona View Blok J no. 5-6, Jl. Ir. H. Juanda, Kota Depok.
Ferry berpesan, siapapun yang ingin belajar saxophone, harus memiliki komitmen. Karena belajar saxophone dan alat musik apapun tentu membutuhkan usaha yang keras di awal. Makanya jangan diambil pusing, harus dibuat fun. Supaya bisa tekun belajar.
Ingin menjadi sekeren Ferry? Mari main saxophone di KITA Anak Negeri!
Sumber foto : https://www.instagram.com/ferry_dewanna/