KITA Anak Negeri memiliki banyak instruktur yang bertalenta dan berbakat. Salah satunya adalah Bagus Dwi Arinto sebagai instruktur drum yang juga lihai memainkan gamelan, bongo, gondang, rebana dan lain-lain. Pria yang pertama kali bermain drum ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama ini belajar dengan guru pribadi. Ia memilih drum atau perkusi karena alat musik tersebut memiliki suara eksotik dan memiliki karisma serta drum dapat diibaratkan sebagai jantung, penjaga tempo dan ritme di dalam musiknya.
Lulusan dari salah satu institut seni kenamaan di Jakarta ini menyukai berbagai jenis musik dari Etnik, Rock, hingga Jazz. Namun, ia lebih menyukai lagu dengan warna dan karakter yang khas.
Tahun 2009 merupakan titik awal memulai karir sebagai musisi profesional yang diawali dengan music scoring pada pagelaran teater yang berjudul “Negeri Di Atas Awan”. Sekian tahun menjalani profesi sebagai musisi profesional membuat Ia memiliki banyak trik untuk bermain drum. Berikut trik darinya untuk selalu semangat dalam berlatih drum yaitu :
- Selalu mempelajari hal baru, seperti bereksperimen dengan aransemen baru,
- Mendengarkan musik yang kita sukai lalu “mengulik” lagu tersebut,
- Membentuk pola pikir bahwa drum merupakan bagian hidup kita.
Selain mempunyai banyak tips dan trik mengenai drum, Ia memiliki banyak pengalaman dalam bermusik dan mengajar. Ia pernah berkesempatan bermain bersama seniman asal Australia bernama Stefanie and the Manic City dan Nuradi serta Lyn Malik di negara Singapura selama 6 bulan. Saat ini, pria yang pernah menjuarai festival band di bilangan Depok ini memiliki banyak grup musik beberapa namanya adalah Beauty Kill the Beast, Just Mint Tea, Rissing Sun, dan Drum Ensemble dari KITA Anak Negeri.
Baca Juga
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Nah, udah denger belum? Pianis kondang sedunia Lang Lang itu baru aja MEMPERDANAKAN (istilah kerennya World Premiere) karya baru dari Frederic Chopin, komponis Polandia yang hidup antara 1810-1849. Semua siswa
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata