Setelah meraih juara ke-3 di Hong Kong International Youth Performance Arts awal tahun ini (baca https://kitaanaknegeri.com/prestasi-membanggakan-yonggi-di-hong-kong/ ), Yonggi Fayden Cordias Purba tidak jadi terlena dan menikmati kemenangan ini. Pianis muda, siswa KITA Anak Negeri murid dari kak Devina Novia Ferty itu kini telah tembus ke babak final kompetisi International Piano Professionals Association (IPPA) Conero 2024. Kompetisi ini berpusat di Amerika Serikat dan babak penyisihan dan semi-finalnya diadakan di berbagai negara. Di Indonesia babak penyisihan dan semi final telah diadakan di Surabaya bulan April ini dan kemarin, tanggal 22 April telah diumumkan bahwa Yonggi lolos ke babak final yang akan diadakan tanggal 6 dan 7 Juli di University of Kansas, Amerika Serikat.
Ia lolos dengan “lagu andalan”nya yang juga membawanya meraih juara ke-3 di Hongkong waktu itu: Rapsodia Nusantara no. 6 karya kak Ananda Sukarlan. Selain itu ia juga membawakan karya “April Shower” dari komponis dan pemain flute Inggris William Alwyn (1905-1985). Kak Ananda tentu menonton secara online dong permainan Yonggi. Apa komentarnya? “Kalau kita lihat di video permainannya kemarin ini, bisa dilihat bahwa memang Yonggi memainkan Rapsodia Nusantara no. 6 ini lebih baik daripada waktu di Hongkong. Ia lebih menguasai musikalitasnya, ekspresinya lebih bebas dan tidak terlalu terkekang masalah-masalah teknis yang memang sangat sulit di karya ini”, kata kak Ananda yang baru saja menyelesaikan karya barunya untuk biola dan piano, “Findolandesia” untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik Finlandia dan Indonesia tahun ini dan akan ia mainkan di Jakarta (bersama pemain biola Aurell Marcella) dan di Helsinki beberapa bulan lagi.
Nah, kalian setuju dengan pernyataan kak Ananda Sukarlan? Coba deh dengarkan permainan Yonggi di babak semi final IPPA Conero :
Meskipun demikian, kak Ananda ada nasehat untuk Yonggi. “Jangan terjebak dengan karya yang sama terus menerus. Rapsodia Nusantara no. 6 memang telah kamu kuasai, tapi akan sangat sulit untuk berkembang dengan karya ini lagi. Coba tinggalkan dulu, boleh balik ke karya ini setelah kamu telah menjadi musikus yang lebih matang, sekitar 2-3 tahun lagi. Kalau mau kompetisi lagi, cobalah Rapsodia yang lain. Ini untuk memperluas wawasan, repertoire, warna dan tekstur pianistik serta mempelajari teknik lain yang lebih bervariasi. Rapsodia Nusantara yang lain juga bisa mempesona para juri dan penonton internasional kok”. Nah, coba pikirkan nasehat ini deh, Yonggi, dan juga para pianis lain.
Juri di IPPA Conero divisi Indonesia adalah Dr. Irene Margarete Setiawan, Iswargia Renardi Sudarno dan Fennia Trilestari yang semua memuji permainan Yonggi. Untuk bisa lolos ke babak final dibutuhkan nilai minimal 92, dan Yonggi meraih nilai 94! Juri di Amerika Serikat yang mendengarnya secara online, pianis dan pedagog Kathy Dornian sangat memuji Yonggi dalam “exploring such interesting and lesser-known repertoire” (eksplorasi dan pemilihan repertoire yang begitu menarik dan masih belum terlalu dikenal), selain memuji bakat dan karakteristiknya (“a talented young interpreter who performs with engagement and has something to say“).
Rapsodia Nusantara memang banyak menjadi “kendaraan” banyak pianis Indonesia di berbagai kompetisi piano internasional, bukan hanya karena keunikannya tapi juga tingkat virtuositasnya yang tinggi dan tidak kalah dengan karya-karya klasik yang kadang telah terlalu sering dimainkan dan membuat jenuh para juri dan penonton.
KITA Anak Negeri tentu saja ikut bangga dan bahagia dengan prestasi Yonggi ini. Tahun ini KITA Anak Negeri juga menjadi salah satu tuan rumah Kompetisi Piano Nusantara Plus yang diadakan di beberapa kota di Indonesia, jadi tentu kita juga mengharapkan banyak Yonggi-Yonggi lain di kompetisi ini, dan bukan hanya di piano, tapi di instrumen lain dan juga vokal. Dunia musik klasik Indonesia sedang menggeliat, dan kita semua menjadi bagian dari sejarah yang sangat exciting ini! Selamat, Yonggi Fayden Cordias Purba, selamat juga untuk gurunya kak Devina Novia Ferty dan tentu keluarganya yang sangat mendukungnya. Terus membuat Indonesia bangga di mata dunia!