Depok, kota kecil yang terletak di perbatasan Jawa Barat dengan DKI Jakarta ini dikenal sebagai kota belimbing. Belakangan, branding ini diganti menjadi a friendly city (kota bersahabat). Total penduduk yang tak kurang dari dua juta orang membuat Depok memiliki segudang potensi. Sebut saja tiga musisi papan atas berikut ini yang rupa-rupanya adalah urang Depok. Penasaran kan? Yuk disimak!
- HURT’EM
Band hardcore ini baru saja memulai debutnya awal tahun lalu melalui “Condolence”. Terbentuk sejak 2015, HURT’EM sempat beberapa kali berganti personil, hingga menghasilkan formasi final dengan Epan (bass), Chuky (gitar), Oces (drum), dan Adul (vokal). Meski terhitung pendatang baru, band ini tak bisa dinilai sembarangan. Musik yang agresif dengan penyampaian yang brutal hancur-hancuran menjadi kekuatan utama band ini. Lagu-lagu yang berdurasi singkat juga menjadi pendekatan unik yang cukup jarang dilakukan band-band independen lokal belakangan ini.
- Payung Teduh
Siapa yang tak kenal band yang satu ini? Band ini sering nongkrong di Universitas Indonesia, main dari satu fakultas ke fakultas lain, satu acara kampus ke acara kampus yang lain. Lama-lama, identitas Payung Teduh makin menguat. Payung Teduh dengan eksplorasi musikalnya yang luas berhasil memikat pasar musik indie Indonesia lewat tembang-tembangnya yang kental dengan nuansa lokal. Kuat dari segi musik yang memiliki rasa dan lirik yang dalam, nama Payung Teduh melekat kuat di telinga anak muda. Dan tentunya, menjadi salah satu band kebanggaan Kota Depok!
- Raisa
Nah lho, Raisa urang Depok? Iya, rumahnya berlokasi di Kecamatan Cinere, Depok. Eits, sebelum kamu buru-buru pesan ojek online buat keliling Cinere mencari rumah Raisa, mending kita kenali dulu sosok penyanyi berbakat yang satu ini.
Namanya lengkapnya Raisa Andriana. Awalnya, ia adalah vokalis Andante, band bentukan Kevin Aprillio yang kelak menjadi Vierra dan berubah lagi menjadi Vierratale. Kariernya sebagai penyanyi solo melejit berkat “Serba Salah”, single yang ia rilis tahun 2011 dari album self-titled yang ia rilis di tahun yang sama. Sejak itu, nama Raisa menjadi sebuah pengetahuan umum. Tak ada yang tak tergila-gila dengan suara khasnya yang memiliki kemampuan buat mengademkan hati yang panas, maupun membimbing jiwa yang tersesat. Tentu, eksistensinya di industri musik adalah kebanggaan bagi warga Depok!
Tuh kan, urang Depok emang keren-keren. Semoga menjadi pengetahuan baru buat kita semua ya!
Sumber foto : rollingstone.co.id dan generation-g.id
Baca Juga
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata
Yesss! Depok sukses menyelenggarakan kompetisi musik klasiknya yang pertama dalam sejarah. Sejarah itu telah tertorehkan hari Minggu, 6 Oktober 2024 di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, bersama