Baru saja kami menerima kabar membanggakan ini. Salah seorang siswa piano klasik KITA Anak Negeri, Yonggi Fayden Cordias Purba, memenangkan Juara ke-2 di IPPA Conero International Piano Competition di Kansas, Amerika Serikat. Yonggi bertanding di kategori Young Artist Group B (usia 14-15 tahun). Wow, selamat ya Yonggi, keluarganya dan juga instruktur pianonya di KITA, kak Devina Novia Ferty dan tentu ketua Divisi Piano Klasik KITA, kak Ananda Sukarlan yang karyanya Rapsodia Nusantara no. 31 telah membawa Yonggi meraih kemenangan di Amerika Serikat!
Btw teman-teman jangan lupa loh, deadline untuk Kompetisi Piano Nusantara Plus semakin dekat! Sudah siap kah? Ayukkkkk cek Instagram @pianonusantaraplus !
Kembali ke kemenangan Yonggi, untuk info detailnya, ini copy – paste dari status Yonggi di akun Facebooknya. Selamat sekali lagi, Indonesia bangga padamu, Yonggi!
PUJI TUHAN….2ND PLACE WINNER (status Yonggi Fayden Cordias Purba di facebook-nya)
Puji Tuhan, dalam penantian pengumuman yang sangat menegangkan, saya dinyatakan meraih Juara Ke-2 pada lomba kompetisi piano internasional di Kansas City, USA. Sejak dari awal registrasi ulang dan pengundian nomor urut penampil, dan bertemu langsung para peserta yang lain, saya tidak berharap apa-apa, tidak berani. Saya tahu pasti, dalam final ini, saingannya sangat berat karena merupakan hasil seleksi dari negara (region) masing-masing. Para peserta lomba dari berbagai negara seperti China, USA, Canada, Paraguay, Chile, Korea, UK, dan Indonesia. Saya sendiri perwakilan dari region Asia Tenggara dan berlomba pada Kategori Young Artist Umur 14-15 Tahun.
Kalau pada Babak Preliminari dan Semifinal di Indonesia saya membawakan karya Ananda Sukarlan yakni Rapsodia Nusantara No.6 maka pada Babak Final ini saya juga membawakan karya beliau yakni Rapsodia Nusantara Ke-31 (yang diambil dari lagu Sigulempong, Lagu Daerah Sumatera Utara) dengan durasi 6 menit. Karena dalam final ini harus membawakan minimal dua lagu dengan durasi 12 menit, maka saya memilih satu karya lagi yakni karya Isaac Albeniz yaitu El Puerto. Kedua lagu ini memiliki tingkat kesulitan yang amat tinggi karena bukan saja harus dimainkan dengan cepat, tapi juga variasi tempo dan range nada nya sangat luas dan rumit.
Pada saat tampil, saya hanya berusaha bermain rileks dan memainkan sesuai dengan yang saya latih bersama guru piano saya. Tidak dapat dipungkiri, rasa grogi dan tampil di ruang pertunjukan piano dengan sorotan lampu, membuat jantung lebih cepat berdetak. Untungnya Panitia menyediakan waktu untuk Latihan pribadi-pribadi sebanyak yang kita mau dengan puluhan ruangan yang berisi piano, jadi persiapan masing-masing peserta dapat maksimal sebelum berlomba. Akhirnya kedua karya tersebut saya mainkan dengan baik sesuai yang dilatih selama ini. Banyak yang memuji penampilan saya dengan tulus, mereka menyalami saya, termasuk orang tua peserta yang lain, bahkan para panitia yang semuanya dosen music piano, mengatakan permainan saya sangat bagus. Meskipun demikian, saya masih belum berani berharap banyak, mengingat yang lain juga mainnya bagus semuanya, sampai saya dinyatakan juara 2 pada pengumuman pemenang, 9 jam setelah penampilan saya. Kebayangkan stresnya. Syukurlah, berakhir dengan sukacita.
Tambahan sukacita, ketika pengumuman seluruh dibacakan, secara khusus panitia meminta saya untuk tampil sebagai penutup acara. Senangnya luar biasa. Saya pun memainkan piano tanpa beban dan setelahnya juri juri dan para hadirin yang lain menyelamati saya.
Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih sebesar besarnya kepada semua yang sudah mendukung saya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, untuk semua dukungan moril, materi, dan doa-doanya kepada saya. Semoga pencapaian ini membuka pintu-pintu lain untuk masa yang akan datang dan dapat memberikan inspirasi kepada teman-teman atau adik-adik saya yang sedang berlatih dan memulai piano. Ayo, kita juga bisa!