Payung Teduh, grup musik yang tengah menjadi raja setiap panggung di Indonesia. Pentas seni SMA sampai acara-acara besar musik saat ini mereka jajaki. Grup dengan aliran folk yang dicampur dengan keroncong dan ditambah sentuhan jazz memiliki karta-karya yang memanjakan telinga dan membuat hati teduh, seperti namanya. Payung Teduh terbentuk sekitar tahun 2007 yang dibentuk oleh Mohammad Istiqamah Djamad yang akrab dipanggil Is dan Comi Aziz Kariko yang akrab dipanggil Comi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Berawal dari menjadi pengisi musik di sebuah komunitas teater bernama Teater Pagupon kemudian mereka sering jamming bersama di tepi danau, selasar gedung, sampai manggung di gig kecil kampus.
Di tahun 2008 mereka berdua mengajak Cito untuk mengisi posisi drum dan Ivan untuk mengisi posisi gitarlele. Kemudian mereka mengeksplorasi musik mereka dan mencari kekhasan musikalitas mereka. Akhirnya lahirlah Angin Pujaan Hujan sebagai lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta pula lagu-lagu lainnya seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan dan Resah. Kemudian mereka terus mengeksplorasi dan kemudian membuat album perdana mereka.
Tahun 2010 mereka menelurkan album yang berjudul Payung Teduh, dan pada tahun 2012 yang berjudul Dunia Batas. Kedua album tersebut mencuri perhatian penikmat musik tanah air karena lagu-lagu yang membuat hati teduh mereka tawarkan. Semenjak tahun 2012 mulai banyak penggemar Payung Teduh di sekitar Jakarta sampai mencangkup seluruh pulau Jawa, kemudian yang dinamakan Peneduh. Kemudian di tahun 2013 mereka melakukan tur ke Jepang yang tanpa diduga mendapat antusiasme yang cukup meriah.
Payung Teduh memiliki keunikan lain, yaitu para kru dari grup musik ini memiliki nama yaitu Payung Lipet. Payung Lipet ini berisikan para orang-orang ramah yang me-manage kebutuhan produksi Payung Teduh. Payung Lipet berperan sebagai penyokong agar Payung Teduh dapat menghibur penonton dengan baik.