“Aku pergi ke Bali, Kak. Di sana sempat makan di tempat kesukaan Papaku. Kita juga jalan-jalan ngeliat karya seni Garuda Wisnu Kencana. Bagus banget!”
“Kalo aku pergi ke Jogja. Kita nginep dekat Malioboro. Sempat jalan-jalan ke candi juga!”
“Aku nginep di Lombok. Setiap hari pergi ke pantai. Ada banyak aktivitas di pantai!”
“Kalo aku di rumah aja. Main game, jalan-jalan sama Adek, nonton film, sama baca buku.”
Itu beberapa cerita liburan yang siswa ceritakan beberapa hari terakhir. Mata mereka berbinar tiap menceritakan detail pengalaman berlibur sekolah.
Saat ini siswa sudah kembali masuk sekolah. Mereka duduk di kelas yang baru, bertemu banyak teman dan guru baru. Sebagian baru kali pertama merasakan duduk di sekolah formal karena sebelumnya belajar di rumah (homeschooling). Ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan, seperti jadwal bangun pagi dan berangkat sekolah, juga jadwal kegiatan les di luar sekolah.
Manajemen waktu tentu menjadi sangat penting untuk menata kelancaran kegiatan harian siswa. Manajemen waktu adalah hal penting yang seringkali tidak diajarkan di sekolah. Namun, dalam masa teknologi modern seperti sekarang, kemampuan manajemen waktu menjadi basic survival skills bagi siapapun.
Bicara soal belajar musik tentu bukan cuma perkara satu sesi les per minggu, namun perlu direncanakan juga jadwal latihan per harinya. Instruktur piano klasik KITA Anak Negeri, Kak Amelia Irene Panjaitan bilang, berlatih musik yang paling penting adalah membangun habit secara rutin dan berkala. “Sama seperti kita rutin sikat gigi, makan, pergi ke sekolah, atau aktivitas rutin pada umumnya,” kata Kak Amel.
Kak Amel berpesan, siswa pemula sebaiknya berlatih rutin 15 sampai 20 menit per hari. Siswa kelas menengah atau lanjutan minimal 45 sampai 60 menit per hari. “Tidak perlu lama, yang penting besoknya dilakukan lagi,” tambah Kak Amel (@ameliairene255).
Instruktur bass KITA Anak Negeri Marvin Triyanto Rihardie mengatakan hal serupa. “Lebih baik 10 sampai 15 menit setiap hari ketimbang berlatih dua jam tapi cuma seminggu sekali,” tegas Kak Marvin (@marvinrihardie). Siswa juga bisa mengatur prioritas agenda latihan. Apabila siswa punya 15 menit setiap harinya, apa saja yang akan siswa lakukan dalam 15 menit itu. Catatan atau arahan dari instruktur musik tentu jadi pegangan siswa untuk menentukan pola latihan.
Setiap hari siswa bisa membuat improvement untuk memperbaiki kemampuan bermusiknya. “Semisal menambah kecepatan cukup 1 bpm (beat per minute) per hari. Itu tidak terasa berat. Dalam satu bulan sudah naik 30 bpm,” katanya.
Lebih dalam lagi, kata Kak Marvin, berlatih musik adalah soal mempertajam musikalitas. Kita bisa membangun suasana musikal di lingkungan sekitar. Contoh sederhana adalah dengan sering menikmati musik yang kita sukai. “Asah musikalitas dan konsisten berlatih!” kata Kak Marvin mengungkap tips untuk terus maju dalam bidang musik.