Candra Darusman lahir di Bogor, Jawa Barat, 21 Agustus 1957 adalah seorang musisi Jazz Indonesia kenamaan dan anggota grup musik Karimata dan Chaseiro yang berjaya pada tahun 1970-1980an.
Sang ayah, Suryono Darusman, memegang peranan penting dalam kiprah anaknya di dunia musik. Sang ayah mengarahkan Candra untuk belajar memainkan berbagai alat musik, mulai gitar sampai piano. Ketika beranjak dewasa, ia mulai serius menekuni karya-karya musisi Jazz ternama seperti Jack Lesmana, Mus Mualim, Bubi Chen, Nick Mamahit, Idris Sardi, dan sebagainya.
Ketika masih berstatus mahasiswa FE UI, Candra, bersama Helmie Indra Kesuma, Aswin Sastrowardojo, Edwin ‘Eddy’ Hudioro, Irwan Indra Kesuma, Rizali Indra Kesuma, dan Norman ‘Omen’ Soni Sontani membentuk grup musik yang bernama Chaseiro. Keeksisan grup ini di dunia musik Indonesia berhasil menelurkan lima album, yaitu Pemuda (Musica Studios 1979), Bila (Musica Studios 1980), Tiga (Musica Studios 1981), Ceria (Musica Studios 1983), dan Persembahan (Musica Studios 2001).
Selain Chaseiro, Candra juga membentuk sebuah grup musik jazz yang sering memasukkan unsur musik etnis tradisional Indonesia di setiap musiknya, Karimata, pada tahun 1986. Di grup musik tersebut, ia bekerja sama dengan Erwin Gutawa, Deny TR, Aminoto Kosin, dan Uce Haryono. Beruntung sekali bagi Karimata karena pada tahun itu juga Candra dan kawan-kawan mendapatkan kesempatan untuk tampil di Ajang North Sea Jazz di Belanda.
Salah satu penggagas Jazz Goes to Campus, Candra juga pernah menjajaki karir sebagai solois pada tahun ’80an dan berhasil meluncurkan dua album, yaitu “Kau” dan “Kekagumanku”.
Pesan Candra Darusman untuk para musisi generasi muda ” Apapun pilihan profesi setiap orang, selain ahli di bidangnya harus bersikap disiplin, tepat waktu juga menjaga komitmen. Dari situ akan mendapat reputasi. Kalau mau terjun ke dunia musik harus betul-betul punya warna. Bagi saya warna akan muncul tanpa dibuat-buat. Dia lahir jika kita jujur dalam berkarya atau keluar dari hati. Mengapa? Karena seni itu harus menyentuh hati pendengarnya. Kalau bukan dari hati kita, musik tersebut sukar menyentuh hati orang lain.