Minggu, 31 Juli 2016 – perhelatan ketiga Ananda Sukarlan Award akhirnya terlaksana kembali dengan meningkatnya antusiasme para pianis muda Indonesia untuk mengikuti kompetisi ini. Namun hari ini merupakan penutup dari International Piano Competition, dan event ini ditutup dengan acara non competition dari para pianis yang memiliki kebutuhan khusus, dan juga ditutup dengan recital oleh Edith Widayani.
Jam menunjukkan pukul dua siang yang berarti perhelatan acara ini akan dimulai. Panggung megah di Soehanna Hall diwarnai dengan indahnya lampu redup yang tidak meyilaukan mata. Terdapat grand piano hitam Fazioli yang terletak tepat di tengah panggung, merefleksikan cahaya yang ada diatasnya. Dan akhirnya acara Non Competition dimulai dengan penampilan pembuka oleh Wina Margaretha Halim yang membawakan Duvernoy no.5 dengan sangat apik. Kemudian ditutup dengan lagu Beauty and the Beast yang dipopulerkan oleh Peabo Bryson dalam animasi Beauty and the Beast milik Disney. Penampilan kedua dilanjutkan oleh Zephania Tulus Gurning yang memainkan Valse op 64 no.2 milik Chopin dengan sangat indah.
Beberapa penampilan rata-rata membawakan karya milik komposer besar Chopin, tetapi ada beberapa anak yang justru membawakan lagu modern seperti Allafta Sodiq. Allafta yang baru berusia 8 tahun ini mampu membawakan lagu All I Ask dari Adele dengan memainkan piano sambil bernyanyi, dan hebatnya lagi Allafta belajar bermain piano secara otodidak. Suara tingginya mampu membuat merinding para penonton yang ada di dalam Soehanna Hall pada saat itu. Berikutnya ada Rivan Herditya dan juga Michael Anthony yang membawakan lagu He’s a Pirate yang merupakan soundtrack dari film Pirates of the Caribbean aransemen Hans Zimmer. Mereka berdua membawakan lagu ini dengan kesan grande, sangat wah.
Acara Non Competition ini pun selesai pukul 15.30 dan para penonton diminta agar meninggalkan area hall karena Edith harus mencoba pianonya terlebih dahulu agar resitalnya berjalan dengan lancar. Recital Edith Widayana dimulai pada pukul 4 sore. Edith merupakan mahasiswa tingkat doctoral di Eastman Music School di New York, dan ia akan menjadi doktor pertama dari Indonesia yang lulus dari Eastman.
Edith berhasil menutup keseluruhan acara dengan resitalnya yang sangat megah dan yang dimainkan oleh Edith adalah karya Chopin seperti Nocturne dan Ballade. Ia memilih chopin karena menurutnya Chopin mendorong kita untuk belajar musik classic. Lagu kedua yang dibawakan olehnya adalah Ballade no4. Karya ini terinspirasi dari beberapa puisi yang mengungkapkan kisah cinta Chopin. Dan penampilan ditutup dengan Nocturne op.9 no.2 yang juga milik Chopin.
Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang dari Ananda Sukarlan Award mulai dari kategori little elementary hingga senior. Dari tahun-tahun sebelumnya pemenang dari kategori senior akan di kirim ke Prancis untuk summer course dan menjadi duta untuk memperkenalkan musik Indonesia lewat piano klasik, namun sayangnya untuk tahun ini tidak terdapat juara 1 yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sebagai duta.
Acara pun ditutup dengan penampilan para juara di setiap kategori. Dua orang pemenang dari kategori Junior berkesempatan akan bermain kembali di acara Habibie-Ainun Foundation pada 12 Agustus nanti di perpustakaan kediaman Bapak B.J. Habibie, yakni Gabriella Prisca Handoko dan Ayunia Indri Saputro