Roket Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 telah lepas landas, 25 Agustus kemarin di Bogor, tepatnya di Harmoni Musik, Yamaha. Minggu depan 31 Agustus akan diadakan di Bandung, dan bulan September di Medan (8 September) dan Jakarta (22 September). Ananda Sukarlan selalu menjadi ketua juri, di Bogor ia didampingi oleh Akina Selena (pianis muda lulusan University of Boston yang pernah juga ikut serta di Ananda Sukarlan Award 2018), dan di Bandung akhir pekan ini oleh Yohanes Siem (Ketua Asosiasi Guru Piano Bandung dan juga pengajar Integrated Arts di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan) . Bagaimana komentar kak Ananda Sukarlan tentang para peserta kompetisi di Bogor ini? “Bagus-bagus mereka, hanya ada satu catatan saja. Banyak peserta yang walaupun (sangat) siap untuk mengikuti kompetisi, mereka kelihatannya tidak ‘try out’ repertoire mereka dulu. Try out itu artinya mereka harus main di depan teman-teman atau keluarga, atau rekam lah lewat video. Beda sekali main piano sendiri atau di tempat les hanya untuk guru, dengan main piano untuk publik. Konser atau kompetisi itu adalah interaksi dan komunikasi dengan publik. Itu harus dilatih juga. Saran saya untuk para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus di kota-kota berikutnya, cobalah memainkan repertoire itu dalam try out. Bisa kan dengan beberapa teman peserta lain bikin konser kecil-kecilan di tempat les, atau di rumah salah satu teman yang punya ruangan agak besar.
Jadi kelihatan bahwa mereka sangat berbakat, tekniknya juga lumayan, tapi jadi lupa, macet dalam banyak hal karena demam panggung lah, rasa kikuk di panggung karena merasa ditonton dan ‘dihakimi’ lah, dll.Benar loh, itu akan ‘menempa’ kalian dan hasilnya akan jauh lebih baik. Try out itu untuk melatih bagaimana bermain di bawah stress management, bagaimana kalau tiba-tiba blank, dll.” kata kak Ananda yang masa mudanya sering memborong berbagai kejuaraan dunia di kompetisi seperti Prix Nadia Boulanger dari Orleans (Perancis) dan Xavier Montsalvatge Prize di Spanyol.
Kita jadi ingat siswa KITA Anak Negeri, Yonggi Fayden Cordias Purba, yang semakin lama semakin bersinar di berbagai kompetisi di berbagai negara. Repertoire-nya, Rapsodia Nusantara no. 6 dan no. 31 (yang juga adalah berdasarkan lagu Tapanuli “Sigulempong”, asal muasal keluarganya) telah banyak “ditempa” dan dimainkan berkali-kali. Terbukti prestasinya yang menanjak : Dari Juara ke-3 di Hongkong, lanjut juara ke-2 di IPPA Conero Piano Competition di Kansas (Amerika Serikat) dan baru saja juara pertama di Asia Aegean International Music Competition di Taipei, Taiwan. Dua nomor Rapsodia Nusantara itu bukan hanya terus dilatih, tapi juga sudah “matang” dimainkan di depan publik sehingga Yonggi merasa aman memainkannya di depan juri yang “kejam”.
Ada beberapa karya Ananda Sukarlan yang relatif jarang dimainkan di kompetisi lain tapi ditampilkan di kompetisi Piano Nusantara Plus di Bogor, sehingga secara keseluruhan para penonton yang memenuhi Harmoni Musik Yamaha sangat menikmati dan tidak bosan mendengarkan karya-karya yang “itu lagi, itu lagi” yang biasa dimainkan di kompetisi. Terbukti dari para juara, pemilihan repertoire itu sangat penting, atau kalau kata Ananda: “it’s not only HOW you play, but WHAT you play determines a good musician”. Repertoire itu akan sangat berguna jika para juara ini nantinya akan berkompetisi di luar negeri, untuk menunjukkan identitas atau jati diri, serta perbedaan yang berkualitas dibanding pianis-pianis lainnya. Bahkan Ananda Sukarlan menerbitkan karyanya yang ia tulis tahun 2018 tentang Basuki Tjahaja Purnama (mantan gubernur Jakarta) yang belum pernah dipagelarkan di Indonesia loh, tapi sudah mengelilingi dunia. Ini kesempatan emas buat para peserta kompetisi! Baca deh
Misalnya, berikut permainan salah satu pemenang di Bogor yang akan mengikuti babak Final di Jakarta Desember nanti, Fatihah Firdaus, memainkan “Fuga Pentatonica” dengan rapih dan energetik dan sebuah Sonata dari Wolfgang Amadeus Mozart :
Nah, inilah para pemenang di Bogor 25 Agustus 2024 kemarin. Selamat bertemu dengan kalian di Jakarta babak final nanti tanggal 8 Desember ya!
Usia dini B
Juara 2 : Romorio Astha Soedibjo
Juara 3 : Callysta Leonora Paradista
Usia dini C
Juara 1 : Kealoha Anjelo Pena
Juara 2 : Khrisna Cakravartti Dhanardono
Juara 3 : Virgie Dewi Krisnanto dan Maximilian Jedi Nirwasita
Pemula C
Juara 1 : Michelle Clarisa Runtulalo
Juara 2 : Kamania Azkadina Indraputri
Menengah C
Juara 2 : Septiara Wilda Lumban Tobing
Lanjutan B
Juara 1 : Septiara Wilda Lumban Tobing
Lanjutan C
Juara 1 : Fatihah Firdaus