Sobat KlasiKITA, tidak terasa sebentar lagi liburan sekolah tiba. Sudah ada rencana liburan ke mana nih? Jalan-jalan ke luar kota? Playdate bareng teman-teman sekolah? Atau pergi ke tempat wisata? Beberapa siswa piano klasik KITA Anak Negeri sempat berbagi cerita. Ada yang akan berwisata dan mengunjungi sanak famili di Bali, Palembang, atau Purwokerto. Ada juga yang bersiap staycation di Jakarta dan sekitarnya. Asyik sekali ya!
Baik sekali apabila kita bisa memanfaatkan waktu libur sekolah untuk benar-benar berlibur. Sobat KlasiKITA bebas melakukan aktivitas yang tidak bisa dilakukan pada saat aktif bersekolah. Selain membuat pikiran dan tubuh segar, liburan juga bisa mendekatkan kita pada keluarga dan sahabat.
Nah, sebagai pemain atau pembelajar musik, bagaimana cara Sobat KlasiKITA terus mengembangkan kemampuan bermusik di saat berlibur? Ananda Sukarlan, Kepala Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri pernah berpesan bahwa dalam musik tidak ada istilah mempertahankan kemampuan bermusik, yang ada cuma maju berkembang atau malah mundur. Tentu kita semua tidak mau dong kemampuan bermusik kita mundur! Nah, jadi kira-kira bagaimana ya cara kita untuk terus mengembangkan diri di masa libur? Kita ingin sambil berlibur tetap bisa belajar musik dengan mudah dan menyenangkan.
Sungguh sangat ideal apabila di lokasi tempat kita berlibur, entah di dalam atau luar kota, ada instrumen piano untuk tetap berlatih rutin. Kita bisa menikmati libur tapi tetap mempertahankan rutinitas berlatih. Sayangnya, belum tentu semua Sobat KlasiKITA mendapatkan fasilitas demikian. Berikut beberapa tips sederhana dari instruktur piano klasik KITA Anak Negeri, Hilda Natalia Dauhan atau akrab disapa Kak Lia.
“Baca dengan detail catatan PR dan ingat baik-baik arahan instruktur,” kata instruktur lulusan Cinere Citra Nuansa Musik, Yayasan Seni Indonesia, di bawah asuhan Mrs. Nirda Syafri. Kak Lia menyarankan untuk tetap membawa semua buku pelajaran musik ke lokasi berlibur terutama apabila Sobat KlasiKITA pergi menginap untuk waktu yang cukup lama. Meskipun di lokasi tersebut belum ada piano, minimal Sobat KlasiKITA bisa terus membaca musik dan menggabungkannya dengan arahan instruktur.
“Oh iya, ada juga piano lipat!” kata Kak Lia. Piano lipat (foldable digital piano) bisa menjadi satu opsi untuk Sobat KlasiKITA yang terpaksa pergi jauh sehingga tidak bisa berlatih dalam waktu lama. Omong-omong, Kak Lia ini juga menekuni dunia vokal dan conducting. Ia sempat mengenyam pendidikan di bawah asuhan Michelle Hetharia di Jakarta.
Namun, di atas itu semua, ada satu pesan yang menurut Kak Lia paling penting. “Teman-teman harus berlatih dengan efektif ya, sehingga kita bisa mencapai belajar musik dengan mudah dan menyenangkan!” Kak Lia mencuplik slogan KITA Anak Negeri dengan serius.
Nah, bicara soal latihan yang efektif, Ananda Sukarlan pernah menyampaikan beberapa kesalahan yang harus dihindari pemusik pemula dalam berlatih. Sobat KlasiKITA bisa saksikan tayangan lengkapnya di video berikut ini :
Adapun berikut beberapa poin yang Ananda sampaikan:
Satu. Ingin langsung main musik sulit.
Sobat KlasiKITA harus ingat, pemusik pemula memiliki kemampuan teknik yang belum tinggi. Kurang baik bila langsung memainkan musik yang terlalu sulit untuk kemampuannya.
Dua. Latihan tidak rutin.
Seringkali pemusik pemula terlalu sibuk dengan aktivitas lain sehingga melewatkan latihan. Padahal berlatih setiap hari adalah fondasi supaya setiap hari bisa menjadi lebih baik.
Ananda mengibaratkan seseorang menaiki anak tangga. Saat seseorang sudah sampai di anak tangga ke sembilan, ‘melewatkan latihan’ membuatnya justru turun ke anak tangga ke delapan atau tujuh. Saat berlatih lagi, ia hanya kembali ke anak tangga ke sembilan. “Jadi tidak pernah mencapai anak tangga yang lebih tinggi,” jelasnya.
Solusi yang Ananda berikan adalah berlatih selama 15 menit setiap hari. Itu lebih baik ketimbang berlatih hanya satu kali seminggu selama 30 menit atau satu jam. Dengan begitu, kita bisa benar-benar merasakan belajar musik dengan mudah dan menyenangkan.
Tiga. Terlalu sering bermain dua tangan bersama-sama.
Ananda menjelaskan berlatih tangan kanan atau kiri saja sangat penting. Ada banyak detil yang harus diperhatikan dan dilatih. Kurang baik bila terlalu banyak berlatih langsung dua tangan tanpa memperhatikan detil di tiap tangan.
Empat. Selalu memulai latihan dari bagian awal musik.
Latihan sebaiknya dimulai dengan proses analisa. “Bagian mana yang sulit, ya latihan bagian situ dulu,” katanya. Tanpa analisa, seseorang akan selalu memulai latihan dari bagian awal musik. Bisa jadi, tenaganya terkuras karena selalu mengulang latihan dari depan sehingga bagian tengah dan belakang kurang matang. “Nanti yang bagus bagian permulaan doang,” kata Ananda yang hari Sabtu 10 Juni lalu merayakan ulang tahun ke 55.
Lima. Berlatih langsung dengan tempo cepat.
Seringkali pemusik pemula kurang sabar berlatih tempo lambat dan langsung memilih tempo cepat. Ananda mengatakan, latihan harus dimulai dari tempo lambat. Tujuannya untuk mencapai detil permainan yang baik. “Kita harus detil di setiap not,” tegasnya.
Selain lima poin itu, masih ada lima poin penting lainnya. Satu instruktur piano klasik KITA Anak Negeri, Kak Inug, sempat menulis sepuluh poin lengkap dalam blog pribadinya yang bisa Sobat KlasiKITA baca di https://ysanugerah.blogspot.com/2020/07/kepincut-ratu-sari-28-ananda-sukarlan.html.
Semoga bermanfaat ya, Sobat KlasiKITA! Selamat berlibur! Jangan lupa oleh-olehnya, hihihi…