Masih ingat kan KITA Anak Negeri mengadakan Concert On The Rooftop, btw sekarang sudah kita kasih nama : Musik Teras Atas, yang diadakan akhir bulan kemarin? Acara tersebut diisi oleh grup-grup musik yang berhasil membawa suasana menjadi seru dan meriah. Salah satu dari pengisi acara adalah Titik Biru.
Titik Biru dibentuk pada 1 Mei 2016. Nama Titik Biru terinspirasi dari buku judul buku Carl Sagan yaitu Pale Blue Dot. Pale Blue Dot adalah foto planet Bumi yang diambil tahun 1990 oleh wahana antariksa dengan jarak 6 miliar kilometer dari Bumi. Menurut Carl Sagan, dari jarak sejauh itu, Bumi tidak lagi terlihat penting. Namun bagi kita, lain lagi ceritanya. Tataplah lagi titik itu. Titik itulah yang dinamai ‘di sini.’ Itulah rumah. Itulah kita.
Titik Biru berasal dari kota hujan Bogor, Indonesia. Membangun minat dan skena musik Bogor merupakan salah satu alasan dari salah satu personel dari Titik Biru yaitu Andal Julistiawan (Drummer), salah satu murid dari Divisi Drum dan cek juga video solo drum di disini. Kemudian Ia mengajak T’sar Syahputra (Gitar/Vokal), Farhan (Bas) yang juga murid dari Divisi Bass, Refqi Rahmanda (Gitar) untuk bergabung dengannya. Titik Biru mengusung genre Math Rock. Titik Biru terpengaruh oleh band-band Rock khususnya Math Rock seperti Foals, Toe, Chon dan The Elwins. Namun, kami juga terpengaruh oleh beberapa band Rock zaman dulu seperti Led Zeppelin dan Oasis.
Titik Biru sudah mempunyai karya yang berjudul “Alexithymia’, single ini dirilis oleh Titik Biru pada 1 Juni 2016.