Alat musik sangat beragam dewasa ini. Alat musik tradisional yang sudah hilang ditelan zaman hingga alat musik yang masih tetap bertahan sejak lama. Setelah beberapa minggu lalu kita membahas alat musik dari Rusia, kini kita akan membahas alat musik yang berasal dari negara yang dikenal sangat romantis yaitu Perancis. Perancis dikenal sebagai negara yang romantis sudah sejak lama di berbagai kalangan. Seperti halnya Indonesia, Perancis pun juga memiliki alat musik tradisional khas dari negaranya. Kali ini KITA Anak Negeri akan memberikan sedikit pengetahuan beberapa alat musik tradisional Perancis yang sampai saat ini tetap bertahan. Beberapa alat musik di bawah ini merupakan bagian dari keluarga alat musik tiup, yuk kita simak.
Klarinet berasal dari bahasa Itali “Clarino” yang berarti terompet dan kemudian ditambahkan imbuhan “-et” yang berarti kecil. Klarinet biasanya memiliki standar tuning dari Bb dan sama seperti Saksofon, Klarinet menggunakan reed untuk menghasilkan getaran suara.
Pada awalnya Klarinet justru tercipta oleh orang Jerman di Nuremberg oleh Johann Christoph Denner. Ia adalah seseorang yang sangat terkenal dalam pembuatan alat musik woodwind (alat musik yang menghasilkan suara dari udara dan getara dari celah pipa-pipanya) di era Barok. Kemudian Ia memulai bisnis pembuatan alat musik tiup dibantuk oleh dua orang anaknya.
Klarinet awalmya terbuat dari kayu pohon Grenadilla atau yang biasa disebut kayu hitam yang asalnya dari daratan Afrika. Dari Afrika kemudian kayu-kayu tersebut diangkut ke daratan Eropa, ke pabrik-pabrik yang banyak terdapat di daerah Perancis dan sekitarnya. Kemudian Klarinet menjadi sangat populer di daerah Perancis dan sekitarnya dengan dibarengi bermunculan banyaknya pabrik dengan merk terkenal. Klarinet hingga kini masih terus bertahan dengan menjadi salah satu alat musik yang selalu ada di orkestra dan beberapa grup musik jazz.
Alat musik ini juga menggunakan reed sebagai penghasil suara dari getaran yang dihasilkan. Sebutan Oboe berasal dari Perancis hout bouis yang dalam bahasa Inggris berarti high wood. Alat musik ini pertama kali diciptakan oleh Jean Hotteterre dan Michel Phillidor pada tahun 1660. Pada alat musik ini terdapat tiga macam sistem mekanik yaitu English thumbplate system, semi-automatic, dan full automatic (conservatoire/gillet key system). Meskipun sistem mekanik sedikit berbeda, tapi suara yang dihasilkan tidaklah berbeda. Hanya penjarian tangan akan sedikit berbeda pada masing-masing sistem.
Awalnya Basson pada abad ke-17 15″inch (38,1cm) dan yang terpanjang adalah 4’9″inch (144,78cm). Sampai akhirnya di Perancis pada abad yang sama, Basson dirubah menjadi instrumen empat potong bagian yang terpisah.
Kemudian di abad ke-18 dan ke-19 alat musik Basson mengalami perkembangan dari model awal yang menggunakan tiga kunci menjadi 17 sampai 24 kunci sampai saat sekarang. Dua sekolah pembuatan Basson muncul di tahun 1880-an. Disekolah Perancis di bawah Buffet dan untuk sekolah Jerman dibawah Heckel. Masing-masing memiliki solusi tersendiri untuk produksi nada yang dihasilkan, fingering, dan intonasi. Saat ini alat musik ini merupakan saah satu instrumen utama yang digunakan dalam permainan musik orkestra moderen, sekarang alat musik ini banyak diproduksi serta terdiri dari lima bagian yang terpisah dan memiliki panjang 8 kaki (2,5 meter).
Itu merupakan beberapa instrumen tradisional Perancis yang tetap bertahan hingga sekarang. Di sekolah musik KITA Anak Negeri juga terdapat divisi alat musik tiup lho! Yuk langsung kunjungi lamannya dengan klik tautan berikut Divisi Saksofon KITA Anak Negeri.
Baca Juga
Sebuah nama memiliki makna dan arti tersendiri. Begitu juga halnya dengan nama band. Bagi sebuah band, nama akan menjadi identitas yang melekat dan dikenal oleh banyak orang.