Sebagian dari kalian pasti pernah mendengar sekilas tentang Hippies. Mereka yang sangat identik dengan mobil VW Combi yang penuh warna menutupi mobilnya, baju berumbai dengan tumpahan cat air, ikat kepala yang juga dengan berbagai warna, dan yang paling khas adalah kacamata ala John Lenon dari The Beatles.
Para Hippies atau Hipster ini menunjukkan eksistensinya di awal tahun 1960, dan besar di Amerika dan Inggris. Mereka muncul karena menginginkan adanya revolusi serta kebebasan individu. Berangkat dari keinginan untuk bebas, maka dari itu para Hippies yang didefinisikan sebagai pergerakan muda-mudi melakukan seks bebas, menggunakan obat-obatan terlarang sejenis LSD, membuat karya seni berbentuk psychedelic art untuk mobil serta bajunya, dan juga mendengarkan lagu-lagu psychedelic rock serta rock n’roll.
Hidup mereka notabene bersifat nomaden yaitu selalu berpindah-pindah dengan mobil VW Combi untuk berkeliling Amerika untuk mencari kesenangan. Dalam perjalanan mereka, setiap momen selalu diiringi dengan lagu-lagu rock n’ roll agar menambah gairah hidup, dengan faktor pendukungnya yaitu LSD.
Hippies menggunakan musik untuk mengekspresikan emosi, spiritual, atau bahkan ekspresi dalam politik. Biasanya musik-musik yang didengarkan pergerakan ini berkutat pada rock n’ roll dan psychedelic rock karena aliran-aliran musik tersebut yang dapat menggambarkan situasi social dan juga sebagai kritik yang mana para Hippies memang hidup dalam tujuannya untuk bebas serta mengkritik social pemerintah. Hippies mendengarkan music rock bukan hanya sekedar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sebuah pesan untuk mengekspresikan emosinya.
Itu merupakan motto para Hippies atau Hipster dalam menjalankan kehidupan mereka. Dapat dilihat bahwa harmony terdapat dalam bagian motto tersebut, dan memang sudah jelas kehidupan para hippies memang besar dipengaruhi oleh music rock n’ roll yang menyimbolkan kebebasan dan mendukung pergerakan serta motivasi mereka untuk mendapatkan kebebasan. Pada akhir tahun 1970, eksistensi Hippies mulai meredup dikarenakan musik Punk menujukkan tajinya pada era itu, dan juga telah berakhirnya masa-masa perang Vietnam. #KITApedia