Gitar, salah satu alat musik yang sangat populer saat ini. Hampir semua orang dari orang dewasa hingga anak kecil berminat untuk mempelajarinya, entah belajar serius atau hanya sekadar bisa saja. Hampir semua grup musik memiliki pemain gitar di dalamnya. Konsep yang sederhana dan dapat dibawa dengan mudah, alat musik enam senar ini mampu menarik perhatian dan minat banyak orang. Dengan berbagai jenis dan karakter yang beredar di pasaran menjadikan gitar sesuatu yang wajib di dalam sebuah grup musik, entah gitar elektrik ataupun gitar akustik. Bahkan banyak front man dari sejumlah band mempersenjatai dirinya dengan gitar. Namun, tidak semua orang tau sejarah gitar itu sendiri.
Dikutip dari portalsejarah.com, sejarah gitar dimulai semenjak sekitar 3.300 tahun yang lalu. Ilmuan menemukan ukiran batu yang menunjukkan ukiran gambar yang merepresentasikan sebuah alat musik berdawai mirip gitar. Kata gitar dalam bahasa Indonesia merupakan adaptasi bahasa Inggris guitar yang berasal dari bahasa Arab Andalusia, qitara, yang sendirinya merupakan kata serapan dari bahasa Latin cithara, yang merupakan turunan dari bahasa Yunani Kuno.
Sebelum adanya perkembanan gitar elektrik dan akustik yang kita ketahui sekarang ini. Gitar memiliki sejarah perkembangan yang cukup rumit. Banyak ahli yang berpendapat bahwa gitar merupakan keturunan dari khitara yang berasal dari Yunani, ada pula yang berpendapat gitar adalah keturunan dari cithara Romawi yang dibawa oleh orang Roma untuk Hispania sekitar tahun 40 setelah masehi.
Dahulu gitar pada umumnya tidak memiliki enam senar, namun hanya meiliki empat sampai lima senar saja. Terdapat jenis gitar yang sangat populer di daerah Spanyol dan Italia di tahun sekitar sebelum abad 14 sampai 16 yang bernama Vihuela (Spanyol) atau Viola Da Mano (Italia). Keduanya merupakan sama jenis namun hanya berbeda penyebutan saja. Bentuk dan tuning dari Vihuela sudah sangat kompak dan mirip dengan gitar modern saat ini. Formasi tuning Vahuela – A, D, G, B, E – yang hampir mirip dengan gitar modern hanya saja kurang satu senar paling atas. Formasi gitar klasik modern berawal dari Antonio de Torres. Semenjak abad 19, formasi itu menjadi standar gitar alat musik tradisional. Semenjak itu bentuk formasi tersebut menjadi dipakai hampir di seluruh dunia, dan terus berkembang hingga saat ini.
George Beauchamp
Adolph Rickenbacker
Awal mula perkembangan gitar elektrik sendiri dimulai dari para manufaktur dan pembuat gitar modern. Sekitar tahun 1920-an para pembuat alat gitar elektrik bereksperimen membuat alat tangkap suara dan diletakan diujung bridge. Namun, eksperimen tersebut mengalami kegagalan dan hanya menghasilkan getaran suara yang tidak stabil dan buruk.
Sekitar tahun 1930 George Beauchamp, seorang General Manager di National Guitar Corporation bersama dengan Paul Barth yang menjadi Vice President membuat purwarupa dengan mencoba membuat alat menambah volume suara gitar. Diketahui bahwa jika sebuah sebuah kawat diberi medan magnet akan menghasilkan sinyal listrik. Lalu ia menaruh senar dekat kumparan kawat dan menghasilkan sinyal listrik, penemuannya itu akhirnya ia patenkan. Kemudian ia menghubungi Adolph Rickenbacher untuk memproduksi purwarupa gitar elektrik.
ES-150 menjadi gitar elektrik pertama yang berhasil dibuat oleh Gibson Company, gitar tersebut menjadi perintis awal gitar elektrik saat ini. ES-150 masih memiliki banyak kekurangan di balik kesuksesannya, karena adanya rongga pada badan gitar menyebabkan kurangnya kualitas suara yang dihasilkan. Untuk itu musisi jazz terkenal Les Paul memberikan solusi untuk membuat gitar dengan formasi solid body atau tidak berongga. Seri tersebut menjadi sangat terkenal hingga saat ini.
Leo Fender, dalah satu pembuat gitar yang hingga saat ini merknya masih menjadi salah satu pilihan utama, melihat kesuksesan gitar seri Les Paul. Akhirnya ia membuat gitar berbadan padat dari kayu pohon Ek. Jenis yang hingga saat ini terkenal dari Leo Fender adalah jenis Stratocaster dan Telecaster miliknya.
Seiring perkembangan zaman, sekarang banyak bermunculan produsen-produsen baru yang menyajikan jenis dan teknologi yang juga baru. Bahkan, telah bermunculan gitar elektrik yang disatukan dengan teknologi komputer.
Info tambahan, KITA Anak Negeri juga buka kelas gitar lho! Gitar Klasik dan Elektrik! Yuk, langsung klik di tautan berikut ini! Gitar Elektrik dan Gitar Klasik. Kalian akan diajar oleh instruktur-instruktur handal dan berpengalaman lho!
Baca Juga
Tegang? Nggak sabar? Gelisah tapi excited? Dari KITA Anak Negeri juga mewakili dewan juri kita kak Ananda Sukarlan dan kak Gwynn Elizabeth Sutanto, kami hanya bisa bilang, “Semangat, teman-teman peserta
Roket Kompetisi Piano Nusantara Plus 2024 telah lepas landas, 25 Agustus kemarin di Bogor, tepatnya di Harmoni Musik, Yamaha. Minggu depan 31 Agustus akan diadakan di Bandung, dan bulan September
Ada sesuatu yang istimewa di dunia musik klasik Indonesia saat perayaan 17 Agustus tahun ini. Wow, kita bangga sekali dengan Yonggi Fayden Cordias Purba, siswa piano KITA Anak Negeri. Kali
oleh Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Satu opera saya yang diproduksi secara bertahap adalah Saidjah & Adinda. Semua orang Indonesia tahu dong tentang kisah cinta ini,
Curhatan Ananda Sukarlan, ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Nah, di Indonesia kita sering dengar frase itu kan? Sejak saya masih sekolah waktu remaja, orangtua saya bahkan bilang, bahwa