Layung Temaram adalah kesatuan musik dari empat orang arek Suroboyo. Beranggotakan Ega pada vokal dan gitar, Galang pada vokal dan synth, Danu pada backing vokal dan gitar, serta Fazar pada drum/cajon.
Memiliki karakter musik pop-folk, band ini mengaku tidak membatasi kepada satu genre musik. Mereka mendefinisikan musik mereka cukup sebagai musik yang suka mereka mainkan.
Lagu-lagu Layung Temaram menggunakan dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Lirik yang kuat dan puitis tak berlebihan jadi karakter Layung Temaram yang khas. Cara mereka berbicara mengenai berbagai hal dibungkus dengan diksi yang mengena dan pas, tidak banyak bermetafora, sehingga pesan dari lagu bisa langsung dipahami.
Dari segi musik, kombinasi permainan gitar dari dua gitaris mereka, Ega dan Diptya, saling melengkapi sesuai kebutuhan lagu. Permainan drum yang minimalis dari Fazar juga memberikan alur yang enak di lagu-lagu mereka. Yang unik adalah peran Galang di band ini. Selain bernyanyi, Galang memainkan synth dan xylophone. Dengan synth-nya, Galang menciptakan atmosfer yang menguatkan karakter lagu. Bunyian xylophone yang menonjol juga berhasil ia sisipkan ke lagu dengan baik. Tidak terkesan berlebihan dan tumpang tindih.
Album debut mereka tinggal menunggu waktu buat rilis, rencananya tahun ini. Tujuh nomor sudah mereka rampungkan, siap buat menjajal pasar. Salah satu track andalan albumnya, Pulang Rumah juga dibawakan pada sesi Ruang Singgah ini. Mari menonton!
Baca Juga
KITA mau meng-update nih tentang kehidupan baru sebuah Waltz yang baru ditemukan oleh Frédéric Chopin, yang baru-baru ini ditemukan dari brankas di Perpustakaan dan Museum Morgan (Morgan Library and Museum)
Nah, udah denger belum? Pianis kondang sedunia Lang Lang itu baru aja MEMPERDANAKAN (istilah kerennya World Premiere) karya baru dari Frederic Chopin, komponis Polandia yang hidup antara 1810-1849. Semua siswa
Yessss, setelah Depok petjahhh oleh Kompetisi Piano Nusantara Plus Oktober lalu, dengan jumlah peserta yang tidak tanggung-tanggung, 65 peserta (baca : https://kitaanaknegeri.com/depok-petjaahhhh/ ), bulan ini kak Ananda Sukarlan akan kembali
sebuah obituari oleh Ananda Sukarlan. Jujur saja, saya tidak begitu mengenal sosok Tatan Daniel. Tapi saya ingin menulis obituari ini karena saya pengagum karya-karya dan juga kepribadiannya sebagai seorang seniman
Hai hai, bagaimana kabarnya para peserta Kompetisi Piano Nusantara Plus? Ternyata banyak yang masih penasaran nih, terutama yang di Depok, Bekasi dan sekitar sini yang belum meraih kejuaraan. Eh, ternyata