Ada ribuan band cover The Beatles di dunia. Lantas, apa yang menjadikan The Rubber ’69 lebih spesial dari band sejenis lainnya?
Pertama, meski sifatnya band cover, mereka punya lagu sendiri. Yang tentunya, lagu-lagu buatan mereka beraliran rock seperti Beatles, tetapi juga memiliki sentuhan-sentuhan khas The Rubber ’69-nya sendiri.
Kedua, mereka adalah band cover yang mumpuni. The Beatles jelas bukan band kacangan yang lagu-lagunya sudah pasti fasih dimainkan siapa saja. Chordnya terhitung rumit. Nyanyinya pun mesti penuh emosi dan penghayatan. Meng-cover The Beatles sudah jelas bakal tertimpa konsekuensi dibanding-bandingkan dengan band aslinya. Jelek sedikit saja, tak ada yang bakal ragu bilang jelek. The Rubber ’69 termasuk band yang mampu merekonstruksi identitas The Beatles ke dalam permainan mereka, meski di saat yang sama juga membawa karakteristik mereka sendiri.
Ketiga, The Rubber ’69 menang dalam aspek visual. Bukan hanya musiknya, band ini juga membungkus tubuh masing-masing personilnya dengan dandanan khas anak-anak generasinya The Beatles, era-era tahun ’70-’80-an. Celana gombrong, rambut gondrong, kacamata dengan frame bulat, jaket levis, kumis klimis dan masih banyak lagi, menjadi wujud totalitas mereka.
Nah, pada pementasan Musik Teras Atas #4 yang diselenggarakan bulan April lalu, The Rubber ’69 didatangkan khusus buat kita-kita yang generasi milenial ini supaya merasakan nostalgia masa ketenarannya The Beatles. Mau tahu seperti apa penampilannya? Yuk klik video berikut ini!