oleh Kepala Divisi Piano Klasik, Ananda Sukarlan
Sobat KlasiKITA, terimakasih ya atas segala ucapan selamat setelah saya menerima penghargaan kesatriaan Royal Order of Isabella the Catholic (Real Orden de Isabel la Catolica).
Penganugerahan medali yang ditujukan kepada individu sipil atau lembaga sebagai pengakuan atas jasa luar biasa terhadap negara atau hubungan internasional atau kerjasama dengan negara lain ini diberikan oleh Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco Aguilera Aranda mewakili Yang Mulia Raja Felipe VI di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat 17 November 2023.
Acara dimeriahkan oleh penampilan kuartet gitar yang sangat keren, “EntreQuatre” yang langsung didatangkan dari Spanyol. Kuartet yang terdiri dari gitaris Manuel Paz, Seila Gonzalez, Jesus Prieto dan Carmen Cuello ini telah mendapat nominasi untuk Latin Grammy tahun 2009. Mereka bukan hanya memainkan musik komponis Spanyol, tapi juga dari beberapa negara, dan saat itu secara terbuka meminta saya untuk menulis karya untuk guitar quartet yang memang belum pernah ditulis oleh komponis Indonesia, sejauh yang kita ketahui. Tentu saya tahu apa yang mereka harapkan: musik yang menggunakan elemen-elemen musikal yang sangat Indonesia, seperti karya saya untuk solo gitar “The 5 Lovers of Drupadi” yang diminta oleh gitaris Spanyol Miguel Trapaga sekitar 10 tahun lalu.
Menulis musik itu ya tugas saya, atau “panggilan” lah istilah kerennya. Sama saja bahwa burung itu harus terbang, ikan itu harus berenang, walaupun sebetulnya kata “harus” itu salah kaprah sih. Ya itu kehidupan mereka! Jadi, dikasih penghargaan begini itu bonus, yang terus terang lebih dari lumayan sih.
Yang lebih membuat saya bahagia adalah naiknya hashtag #EspanaIndonesia sebagai trending topic di X (twitter) selama beberapa jam. Coba saja klik hashtag itu, dan semua tweet mengacu ke acara penyerahan anugerah serta konser oleh EntreQuatre. Itu membuktikan bhw diplomasi budaya lewat musik klasik, bahkan musik klasiknya itu sendiri, telah jadi perhatian netizen yaitu “masyarakat awam”, bukan hanya para elit pecinta musik klasik.
Hal itu terjadi karena banyaknya orang yang men-tweet, baik sebagai sekedar penyebaran berita, maupun memberi ucapan selamat ke saya, atau semata-mata menyatakan rasa bangga terhadap penganugerahan ini. Seingat saya, belum pernah musik klasik di Indonesia menjadi trending topic di twitter. Tolong koreksi dong kalau saya salah. Anyway, kita harus sering-sering jadi trending topic nih untuk mengangkat musik klasik di Indonesia!
Saya juga langsung diundang oleh Krapu TV untuk menjelaskan apa itu diplomasi kebudayaan, konsepnya, bagaimana seharusnya pelaksanaannya dll., yang akhirnya saya ngoceh selama 40 menit! Judul video ini sebetulnya tidak tepat karena diplomasi kebudayaan tentu bukan (hanya) dari pengemasan musik etnis sih, tapi ya udah deh, dengerin aja ya
Alat diplomasi budaya melalui penulisan lagu tradisional Indonesia dalam komposisi klasik
Nah, ini yang saya harapkan dari para pemenang Ananda Sukarlan Award, juga dari para siswa KITA Anak Negeri. Walaupun masih sangat mudah, harus mulai belajar tentang hal ini: musik, selain untuk mencari nafkah di kemudian hari, juga punya misi seperti ini yang akan besar kontribusinya terhadap negara dan kemanusiaan pada umumnya.