Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar walaupun hanya mendengarkan sekilas saja, karena musik keroncong merupakan salah satu musik tertua dalam sejarah perkembangan musik Nusantara. Jika kalian pernah menonton suatu kompetisi ajang bakat di salah satu televisi swasta, pasti pernah mendengar orkes bernama Klantink, dan mereka merupakan salah satu penerus musik keroncong modern. Sekarang kita akan memutar waktu hingga masa kolonial Potugis ketika berada di Indonesia.
Sebenarnya, Nusantara telah dimasukkan unsur-unsur seni musik pada masa masuknya India (masuknya Hindu di Nusantara) lalu dilanjutkan dengan masuknya kolonialisme Portugis ketika melempar jangkarnya di tanah Maluku dan diperkenalkan oleh para anak buah kapalnya. Jadi, Alfonso de Albuquerque lah yang bertanggung jawab atas ekspedisinya dan menghasilkan budaya baru di tanah Nusantara. Bentuk awal musik keroncong di Nusantara berupa moresco yang mana merupakan musik tarian asal Spanyol.
Seiring perkembangan musik keroncong di Nusantara, maka mulailah dengan adanya akulturasi antara musik kolonial ini dengan musik asli Nusantara, maka dari itu penggunaan alat musik suling dan juga gamelan mulai digunakan pada permainan musik ini. Pada abad ke-19, keroncong mulai melebarkan sayapnya ke seluruh pelosok Nusantara. Namun pada pertengahan abad ke-20, eksistensi keroncong mulai mengalami penurunan karena pada era ini arus musik dari Eropa dan Amerika seperti Rock n’Roll mulai merambah musik Indonesia. Walaupun pada akhirnya, musik keroncong tetap hidup di beberapa kalangan pencinta musik tradisional bahkan mulai menaikkan eksistensinya di awal abad 21. Dalam orkes keroncong lengkap dengan instrumen ukulele, gitar, flute, biola, cello, dan kontra bass.
Dewasa ini, keroncong mulai menunjukkan eksistensinya kembali dengan merambaknya grup-grup orkes yang bermunculan di stasiun televisi, ditambah dengan kreatifitas yang mengikuti perkembangan zaman, keroncong menunjukkan tajinya kembali sebagai musik Nusantara dan sebagai aset berharga bangsa Indonesia. Jadi mari teman-teman, kita lestarikan aset bangsa ini agar generasi selanjutnya masih bisa menikmati nantinya.