Sobat KlasiKITA, satu keseruan di KITA Anak Negeri adalah semua siswa berlatih menampilkan musik daerah dan nasional Indonesia. Kepala Divisi Piano Klasik Ananda Sukarlan bahkan menjadikan musik daerah Indonesia sebagai bahan wajib ujian. Siswa bebas memainkan lagu daerah manapun. Siswa juga bebas memilih untuk menyusun aransemen sendiri atau memainkan yang sudah ada.
“Kita tidak mau siswa mahir memainkan musik Barat seperti Schumann, Bach, dan Chopin, tapi sama sekali tidak mengenal musik daerah negerinya sendiri!” tegas komponis Indonesia yang pada Selasa, 13 Juni lalu menerima honorary membership (keanggotaan kehormatan) dari Rotary Club untuk menghargai jasa-jasanya di bidang pendidikan, seni dan pengembangan kaum disabilitas (baca berita lengkap di sini: https://www.warnaplus.com/ananda-sukarlan-angkat-bicara-soal-para-anak-muda-sukses-dan-kelanjutan-kompetisinya/).
Sudah menjadi hal biasa untuk mendengar alunan musik daerah dan nasional Indonesia dari ruang kelas saat Sobat KlasiKITA berkunjung ke lantai dua Gedung KITA Anak Negeri. Tidak cuma di ruang kelas, siswa KITA Anak Negeri juga memainkan musik daerah dan nasional Indonesia di ajang kompetisi. Salah satunya di Festival Indonesiana 2022 dan 2023 yang dihelat oleh Amadeus Enterprise, Surabaya (@amadeus.enterprise) di bawah pimpinan Kak Patrisna May Widuri.
Lalu, bagaimana tanggapan orang tua siswa tentang kebijakan KITA Anak Negeri menggalakkan musik daerah? Berikut petikan wawancara dengan beberapa orang tua siswa.
Apa yang Bunda rasakan sewaktu menonton penampilan Alfarabi memainkan musik Indonesia (Burung Kakatua)? (Alfarabi meraih Penghargaan Perak dalam kompetisi Festival Indonesiana 2023 menampilkan Burung Kakatua)
Terharu, bahagia, juga bangga. Saya sebagai Ibunda Al sangat senang saat bisa menonton penampilan Al. Meskipun kami selaku orang tua Al harus mengeluarkan biaya lebih untuk Al bisa bermain piano, pasti akan kami lakukan karena bisa melihat Al bermain piano dengan tersenyum dan bahagia.
Menurut Bunda, perlukah siswa musik Indonesia mengenal dan mempelajari secara mendalam musik daerah dan nasional Indonesia? Mengapa demikian?
Perlu sekali, sehingga bisa mengenalkan ragam budaya Indonesia. Bisa memperkaya jenis musik yang dimainkan oleh anak-anak. Juga tentu meningkatkan kecerdasan anak-anak.
Adakah masukan atau ide untuk KITA Anak Negeri agar bisa lebih memperkenalkan musik daerah dan nasional Indonesia ke para siswanya?
Bisa lebih membiasakan anak-anak untuk mendengarkan dan memainkan lagu daerah. Juga lebih melibatkan anak-anak dalam proses memahami makna dari musik daerah itu sendiri, sehingga ke depan mereka bisa turut melestarikan musik daerah.
Suci Damayanti
Ibunda dari Fritzie Alfarabi Mulyana
@sucidamayanti
Apa yang Bunda rasakan sewaktu menonton penampilan Aira memainkan musik Indonesia (Tanah Airku – Ibu Sud)? (Aira meraih Penghargaan Emas dalam Festival Indonesiana 2023 membawakan Tanah Airku)
Lagu Tanah Airku merupakan salah satu lagu nasional favorit saya. Mendengar lagu Tanah Airku membuat saya bangga menjadi orang Indonesia. Lagu sarat makna kecintaan terhadap negara Indonesia dimanapun anak bangsa berada. Jadi ketika Aira menampilkan Tanah Airku dengan piano, sungguh bangga sekali rasanya melihat putri saya bisa membawakan lagu Tanah Airku dengan bagus.
Menurut Bunda, perlukah siswa musik Indonesia mengenal dan mempelajari secara mendalam musik daerah dan nasional Indonesia? Mengapa demikian?
Perlu sekali, karena saya melihat anak-anak sekarang ini jarang yang bisa hapal banyak lagu daerah. Berbeda ketika masa saya bersekolah dulu. Saya dulu diwajibkan menghapal banyak lagu daerah. Jadi ketika mendengar lagu-lagu daerah, atau saat saya menyanyikan di depan Aira, saya bisa menerangkan dari mana lagu tersebut berasal. Harapan saya bisa menularkan kecintaan terhadap lagu daerah kepada Aira..
Adakah masukan atau ide untuk KITA Anak Negeri agar bisa lebih memperkenalkan musik daerah dan nasional Indonesia ke para siswanya?
Adakan setiap term kewajiban pada setiap anak untuk menghapal minimal satu lagu daerah. Area tunggu atau Front Office KITA Anak Negeri juga bisa memutarkan lagu-lagu daerah sehingga anak-anak semakin familiar. Contoh seperti ketika memasuki pesawat Garuda Indonesia, sebelum take off, diputarkan orkestra lagu-lagu daerah Indonesia.
Gilang FS
Ibunda dari Sean Gifaneira Roctary Nalani
@gilangfs
Apa yang Bunda rasakan sewaktu menonton penampilan Razzaq memainkan musik Indonesia (Si Patokaan)? (Razzaq meraih Penghargaan Perak dalam kompetisi Festival Indonesiana 2022 menampilkan Si Patokaan)
Perasaan sewaktu menonton Razzaq membawakan lagu Si Patokaan, campur aduk. Antara bangga, terharu, dan asik.
Bangga karena Razzaq sendiri berasal dari Sulawesi Utara, dimana lagu Si Patokaan berasal. Bangga karena Razzaq dengan fasihnya bisa memainkan lagu daerah di tengah les Piano Klasik. Juga bangga karena lagu daerah bisa ditampilkan dengan aransemen yang menarik dan kekinian.
Terharu juga, karena lagu Si Patokaan bisa membawa Razzaq mendapat predikat Perak dalam Festival Indonesiana 2022.
Menurut Bunda, perlukah siswa musik Indonesia mengenal dan mempelajari secara mendalam musik daerah dan nasional Indonesia? Mengapa demikian?
Sangat perlu. Apabila tidak dipelajari dan dilestarikan, lama kelamaan menghilang dan dilupakan. Selain itu, dengan mempelajari musik daerah, bisa semakin menguatkan rasa persatuan dan kesatuan kepada Negeri Indonesia tercinta kita ini.
Adakah masukan atau ide untuk KITA Anak Negeri agar bisa lebih memperkenalkan musik daerah dan nasional Indonesia ke para siswanya?
Mungkin bisa diadakan konser mini di Margo City dengan perpaduan seluruh alat musik (perpaduan dari semua divisi; Piano Klasik, Piano Kontemporer, Keyboard, Drum, Strings, Vokal, Gitar, Bass) bersatu memainkan lagu-lagu daerah dari seluruh provinsi di Indonesia dengan mengenakan pakaian adat daerah. Pasti seru!
Inri Leonie Lumintang
Ibunda dari Muhammad Abdurazzaq Darussalam
Apa yang Bunda rasakan sewaktu menonton penampilan Fiqar memainkan musik Indonesia (Kampuang Nan Jauah di Mato)? (Fiqar baru rampung merekam permainan Kampuang Nan Jauah di Mato di mini auditorium KITA Anak Negeri dengan aransemen ciptaan sendiri)
Saat menyaksikan Fiqar tampil dengan lagu daerah, apalagi daerah asalnya sendiri, perasaan saya haru sekaligus bangga. Ditambah ketika itu, mayoritas karya yang ditampilkan anak-anak adalah lagu klasik.
Menurut Bunda, perlukah siswa musik Indonesia mengenal dan mempelajari secara mendalam musik daerah dan nasional Indonesia? Mengapa demikian?
Sangat perlu. Saya bahkan mengapresiasi pilihan lagu ini sejak Fiqar mengabari kalau untuk agenda acara Repertoire Class (konser mini untuk siswa Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri – RED), dia akan menampilkan lagu daerah ‘Kampuang nan Jauah Di Mato’. Saya pikir ini langkah baik dalam memperkaya variasi lagu dalam pengalaman bermusiknya. Kedua, saya apresiasi pilihannya ini karena ini lagu daerah asalnya sendiri, Minangkabau. Semoga ke depan ia berkesempatan memainkan lagu-lagu daerah Indonesia lainnya.
Menurut saya langkah KAN meletakkan lagu daerah sebagai bagian dari kurikulum sudah tepat. Lagu tersebut juga membuat saya sebagai orang tua mudah mendekatkan budaya asal ke kehidupan anak. Sebagai contoh, kami mendiskusikan lirik lagu ini dan melihat relevansi lirik lagu dengan keadaan kekinian, dimana tak jarang anak-anak dan remaja merasa budaya itu sesuatu yang kuno. Padahal, lirik lagu Kampuang nan Jauah Di Mato ini bicara banyak sekali tentang keluarga, kerinduan suasana alam di kampung, perantauan dan kehangatan yang dicipta oleh kenangan kebersamaan.
Adakah masukan atau ide untuk KITA Anak Negeri agar bisa lebih memperkenalkan musik daerah dan nasional Indonesia ke para siswanya?
Siswa piano klasik bisa menampilkan lagu daerah di hari besar terkait. Siswa juga sebaiknya lebih banyak menyaksikan konser atau guru memainkan lagu daerah dengan indah dan menarik. Ini sangat mudah untuk memantik persepsi anak-anak tentang lagu daerah yang sama indahnya dengan lagu klasik. Juga bisa dengan memberi tantangan untuk memainkan atau mengaransemen secara sederhana lagu daerah.
Saya justru optimis KAN bisa lebih dari sekadar memperkenalkan lagu daerah, tapi perlahan mengantar pianis-pianis cilik ini mahir, menghargai, cinta dan akhirnya menjadi duta yang memperkenalkan lagu daerah Indonesia ke bangsa lain. Justru lagu-lagu daerah kita yang beragam ini amat menarik, unik dan jarang didengar warga dunia, seperti karya musisi Alfy Rev, fenomena ‘Lathi’, dan lain-lain.
Irnova S.
Ibunda dari Muhammad Dzulfiqar Rissalam Ashra
@homeschoolingsalambumi