Teman-teman KITA, sebuah sumbangan ilmu yang sangat besar dan bermakna bagi dunia musik klasik Indonesia telah tiba, dan bukan dari seorang tokoh musik klasik. Sebuah esai tentang Tembang Puitik telah diterbitkan, hasil penelitian dan pemaparan dari Prof. Dr. Effendi Kadarisman.
Saat ini beliau adalah Guru Besar linguistik dan pakar etnopuitika pada Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA). Prof. Dr. Effendi Kadarisman mendapatkan gelar Ph.D. di bidang linguistik dari Univeristas Hawaii tahun 1999. Selain menekuni linguistik, ia juga mencintai puisi, dan telah menerbitkan lima antologi puisi pribadi. Dua di antaranya: Uncommon Thoughts on Common Things (2020) dan Selembar Daun Hening (2021), yang berhasil masuk 15 nominees pada lomba Hari Puisi Indonesia tahun 2021. Sepanjang tahun 2021 dan 2022, puisi-puisinya masuk dalam 12 buku antologi puisi bersama, antara lain Dunia: Suara Penyair Mencatat Ingatan, Indonesia dalam Setangkai Puisi, Jazirah Sebelas, Aku dan Chairil, dan Upacara Tanah Puisi.
Esai ini penting untuk dibaca semua vokalis klasik Indonesia karena mendalami genre ini dari sisi historis dan sastra. Bahkan Ananda Sukarlan menulis di akun X / twitternya : “Banyak hal baru yang saya pelajari dari esai Prof. Effendi ini. Well, hidup ini tujuannya adalah belajar terus sampai hari terakhir kita sih. Saya juga selalu berusaha untuk membuat musik yang lebih baik daripada yang saya buat kemarin”.
Ini link nya:
https://tatkala.co/2024/12/04/tembang-puitik-ananda-sukarlan-penerjemahan-intersemiotik
Nah paling tidak para peserta kategori Tembang Puitik di Kompetisi Piano Nusantara Plus mesti baca dong! Kita semua sedang tegang menjelang weekend ini nih : Sabtu tanggal 7 Desember semi final region Jakarta, Minggunya 8 Desember yang kita tunggu-tunggu semua : BABAK FINAL DARI SELURUH NUSANTARA ! Semua di Institut Francais d’Indonesie, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Semangaaattt semua !