Komunitas SA’AE adalah sebuah komunitas yang menaungi anak-anak penyandang tunanetra untuk diberi ruang belajar dan berkarya yang ramah dan bersifat inklusif. Dalam agenda terbarunya, komunitas ini mengadakan pagelaran kolosal yang diberi tajuk Bagi Terangmu Project pada Kamis (4/5) sampai Selasa (9/5) lalu di Gudang Sarinah Ekosistem, Jakarta Selatan.
Pagelaran ini merupakan sebuah bentuk kampanye inklusifitas dan sosialisasi terhadap isu-isu dan stigma seputar ketunanetraan. Selain itu, acara ini juga merupakan rangkuman dari kegiatan-kegiatan pemberdayaan anak-anak tunanetra yang telah dilakukan SA’AE sejak awal mereka terbentuk pada tahun lalu.
Bagi Terangmu Project memiliki banyak rangkaian program acara, seperti blind simulation, braille wall, SA’AE programs exhibition, arts & crafts, storytelling, clay, cooking workshop, inspirative talkshow, educative talkshow, music collaboration, music performance, serta movie screening (blind date).
Salah satu dari program andalan Bagi Terangmu Project adalah music collaboration yang melibatkan band independen papan atas Indonesia, Efek Rumah Kaca. Bersama anak-anak tunanetra binaan Komunitas SA’AE, Efek Rumah Kaca tampil membawakan dua buah tembang andalan mereka; Desember dan Sebelah Mata.
Mari saksikan dulu penampilan syahdu mereka di lagu Desember berikut ini.
Lagu kolaborasi kedua adalah Sebelah Mata. Lagu ini merupakan tembang ciptaan Adrian, bassis sekaligus vokalis Efek Rumah Kaca yang mengidap behçet’s disease. Sebuah sindrom yang menyebabkan peradangan di pembuluh dan jaringan darah, yang dalam kasus Adrian kebetulan terkena di bagian mata. Kondisi ini berdampak pada memburuknya daya penglihatan Adrian. Lagu Sebelah Mata ia tulis berdasarkan pengalamannya ini. Karena itulah Sebelah Mata terasa sangat emosional, apalagi begitu dibawakan bersama anak-anak tunanetra yang tahu betul apa yang dituturkan Adrian melalui lagu ini. Mari simak penampilannya di bawah ini.
Baca Juga

Sobat KlasiKITA, satu keseruan di KITA Anak Negeri adalah semua siswa berlatih menampilkan musik daerah dan nasional Indonesia. Kepala Divisi Piano Klasik Ananda Sukarlan bahkan menjadikan musik daerah Indonesia sebagai

Sobat KlasiKITA, tidak terasa sebentar lagi liburan sekolah tiba. Sudah ada rencana liburan ke mana nih? Jalan-jalan ke luar kota? Playdate bareng teman-teman sekolah? Atau pergi ke tempat wisata? Beberapa

Sobat KlasiKITA, pada hari Minggu 4 Juni 2023 lalu, Yonggi Fayden Cordias Purba tampil keren banget di Jakarta Design Center, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dalam sebuah konser yang diselenggarakan

Sobat KlasiKita, hari Minggu 28 Mei lalu telah berlangsung babak final kompetisi Ananda Sukarlan Award 2023. Ini adalah kali pertama kompetisi dua tahunan ini membuka kategori selain piano. Ada kategori

Wajah Karenina Annabelle Mikhaila (10) terlihat tegang. Ia mengetukkan jari tangannya di kaki, berulang kali melatih karya Martha Mier Moonlight Waltz yang akan ia tampilkan. Karenina duduk di kursi paling