Harus diakui, identitas sebagai sahabat terbaik manusia masih dipegang oleh anjing. Di sisi lain ring, identitas sebagai makhluk terimut di dunia barangkali juga masih dimonopoli kucing. Meski begitu, bangsa anjing dan kucing sedunia patut waspada atas ancaman keterjungkalan dari tahta ketenaran mereka. Sebab, musang zaman sekarang sudah mampu mengambil peran sebagai sahabat yang tak kalah baik dari anjing dan peliharaan yang keimutannya boleh diadu dengan kucing.
Komunitas Musang Lovers Depok (MULDOK) adalah segelintir orang dengan domisili Depok yang sudah mendeklarasikan diri sebagai pencinta musang. Menurut Muhammad Ichsan, salah satu pengurus Komunitas Muldok, komunitas ini semua anggota awalnya tergabung dalam Komunitas Musang Lovers Indonesia (MLI). Berdiri lewat kesamaan hobi memelihara musang beberapa anggota MLI yang berdomisili di Depok, dan fakta bahwa belum ada komunitas pencinta musang di kota belimbing ini, mereka pun memutuskan membentuknya sendiri. “Mencoba merubah paradigma masyarakat yang awalnya musang ini cuma dianggap hama,” tambahnya saat diwawancarai melalui pesan chat pada Selasa (2/5) sore.
Pria yang biasa disapa Ican ini bercerita, bahwa pada awal kemunculannya, Komunitas MULDOK tidak langsung mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat. “Dari masyarakat Depok sendiri kurang respect, masih dipandang sebelah mata,” ungkapnya. Terbukti, mereka kerap kesulitan mengadakan forum untuk berkumpul, dikarenakan peraturan pemerintah kota yang memberikan larangan membawa hewan di tempat-tempat berkumpul. “Tapi lama kelamaan setelah banyak undangan dari media massa cetak, televisi, dan beberapa acara komunitas MULDOK mulai dikenal dan dapat respon positif dari masyarakat. MULDOK menjadi salah satu komunitas yang sering diundang di acara yang diadakan oleh Pemkot Depok dan swasta,” tambahnya.
Kini, peminat musang di Depok sudah cukup banyak. Menurut Ican, hal ini berkat minat masyarakat yang makin tinggi untuk memelihara hewan eksotik endemik Indonesia ini. “Terlihat dari aktifnya (mereka) di media sosial,” kata Ican.
Komunitas ini biasa melakukan kegiatannya di Taman Lembah Gurame Depok. Gathering mingguan rutin diadakan untuk menjaga silaturahmi antara sesama musang dan tuannya. Tidak hanya sekadar kongkow-kongkow, pengetahuan seputar musang pun disosialisasikan, supaya tidak terjadi kesalahan asuh. Juga berguna bagi mereka yang baru berniat memelihara musang, agar memahami dasar-dasar pengatahuannya. MULDOK juga gemar melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat umum, seperti bakti sosial dan lain sebagainya.
Mungkin sebagian dari kamu masih ada yang bertanya-tanya dalam hati, ‘mengapa musang?’, begitu kan? Menurut penilaian pribadinya, Ican keunikan musang ada pada fakta bahwa meskipun ia adalah binatang yang kurang lazim dipelihara, musang dapat diajak bermain selayaknya anjing dan kucing apabila telah terlatih. Meski begitu, Ican juga menekankan aspek keamanan dan kehati-hatian. “Lebih baik mempelajari terlebih dulu cara perawatan dan karakter hewan tersebut,” terangnya.
Ican berharap masyarakat Indonesia semakin tumbuh kecintaannya dengan fauna endemik Indonesia seperti musang. Karena keberadaan musang yang kian hari kian terancam akibat perburuan liar dan pemusnahan habitat asli mereka lewat penebangan hutan. Kepedulian kita menjadi penting untuk menjaga eksistensi mereka. “Kami luak bukan lauk,” ujar Ican mengungkapkan motto mereka.
Sumber foto : Akun Facebook dan Instagram Official Komunitas MULDOK
Baca Juga
Halo, Sobat KlasiKITA! Pasti udah dengar dong kabar gembira untuk kota Depok di bulan Oktober nanti? Ya betul, Depok bakal jadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan kompetisi musik bergengsi di
Manusia butuh adanya pengharapan. Harapan akan perasaan cinta, hidup nyaman, masa depan cerah, pakaian nyaman, makanan cukup, dan rumah hangat. Pengharapan membuat manusia mau terus melangkah, bertumbuh, dan berkarya. Pengharapan
Di apartemennya yang lusuh dan sempit, Beethoven berteriak-teriak. Ia menekan tuts piano dengan kasar hingga senar putus. Perangainya kasar dan cepat marah. Orang sekitar menganggapnya aneh. Tidak sedikit yang takut
Sobat KlasiKITA, tahun 2024 ini bakal exciting banget, terutama untuk warga Depok! Sedikit bocoran, KITA Anak Negeri bakal jadi tuan rumah dari kompetisi musik klasik (bukan cuma piano, tapi juga
oleh Ananda Sukarlan, Ketua Divisi Piano Klasik KITA Anak Negeri Pastor Karl-Edmund Prier SJ, akrab dipanggil Romo Prier telah meninggalkan kita semua tanggal 21 Januari 2024, kurang lebih pukul 00.40